Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Teman yang Baik Pasti Menegur dan Menjewer

Kompas.com - 20/12/2015, 14:11 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap media bisa memberitakan dan menulis yang fakta mengenai suatu kejadian di lapangan.

Meski demikian, ia juga meminta instansi pemerintah diberi ruang untuk menjaga keseimbangan berita.

"Dari sisi baik harus ditulis, dari sisi kekurangan harus ditulis," kata Basuki, di Planet Futsal, Jakarta Selatan, Minggu (20/12/2015).

Oleh karena itu, Basuki mengadakan Turnamen Futsal Piala Gubernur DKI 2015, yang diikuti instansi pemerintahan, BUMD, dan pers itu.

Melalui turnamen ini, Basuki berharap hubungan antara media dan instansi pemerintahan tetap terjaga baik, meski media tersebut pernah memberitakan tentang kekurangan instansi pemerintah.

"Jadi dengan permainan futsal seperti ini kan akrab, jadi enggak pernah merasa pers menulis fakta tentang kekurangan SKPD. Tapi SKPD enggak marah," kata dia.

Bahkan, Basuki juga menyatakan, kantor media milik Pemprov DKI, yakni BeritaJakarta, juga tak boleh menutupi suatu pemberitaan mengenai kelemahan yang ada di Pemprov DKI. Basuki ingin informasi yang terbuka bagi masyarakat.

"Jadi saya tidak mau pemberitaan itu kelemahan ditutupin, harus dibuka lalu orang akan merasa takut."

"Dari pada dibuka dari masyarakat, mending kita yang buka. Makanya konsep BeritaJakarta kami sendiri saja, kami tugaskan membuka semua yang enggak baik. Jadi kita juga bisa menjadi bahan koreksi," ujar Basuki.

Basuki mengandaikan, pers sebagai teman. Teman yang baik, kata Basuki, tentu akan menegur bila ada kesalahan yang diperbuat.

"Temen yang baik itu pasti menegur, temen yang baik itu pasti akan jewer kita. Justru kalao yang baik-baik sama kita, cium pipi kiri dan kanan, itu belum tentu ciuman yang baik, lho."

"Itu bisa aja ciuman Yudas, yang mau menyerahkan Nabi Isa. Waktu Yudas mau menyerahkan Nabi Isa kan dia bilang gini, saya cium pipi kiri kanan," ujar Basuki disambut tawa.

Namun, Basuki berharap, media juga tidak melulu memberitakan kekurangan saja.

"Pers juga salah ketika dia sudah perbaiki baik, anda enggak mau tulis yang bener gitu, lho," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com