Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Selisih Rp 266 Miliar antara Anggaran KUA-PPAS dan RKA RAPBD DKI 2016

Kompas.com - 21/12/2015, 18:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Mohamad Taufik menyampaikan, ada selisih anggaran Rp 226 miliar antara yang tercatat dalam kebijakan umum anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) dan dalam rencana kerja anggaran (RKA) 2016.

"Selisihnya Rp 226.401,000," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Senin (21/12/2015).

Ia menduga, selisih anggaran tersebut muncul karena adanya anggaran yang belum dimasukan melalui e-budgeting. (Baca: Komisi A DPRD Temukan Selisih Anggaran Puluhan Miliar di RAPBD DKI)

"Ada yang komponennya belum masuk atau belum memasukan ke e-component. Ada yang masukan  komponen lama, padahal sudah ada updatenya," ujar Wakil Ketua DPRD ini.

Adapun selisih anggaran dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2016 tidak hanya terjadi di semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berada di ruang lingkung bidang pemerintahan.

Selisih anggaran juga terjadi di bidang lainnya. Hal ini menyebabkan tertundanya rapat kerja antara DPRD dan SKPD-SKPD terkait.

Penundaan rapat kerja tersebut tidak hanya terjadi di komisi A, tetapi di empat komisi lainnya, yakni komisi B (perekonomian), komisi C (keuangan), komisi D (pembangunan), dan komisi E (kesejahteraan rakyat).

RAPBD DKI 2016 diketahui mencapai Rp 66,3 triliun. Setelah dibahas di tingkat komisi, RAPBD akan dikirimkan ke Kemendagri untuk dikoreksi dan dievaluasi.

Pengesahannya menjadi APBD ditargetkan dapat dilakukan sebelum tahun baru 2016. (Baca: Bahas Ulang RAPBD, DPRD DKI Pastikan Tak Ada Perubahan Mendasar)

Meski terjadi selisih anggaran yang menyebabkan rapat kerja ditunda, Taufik optimistis pengesahan RAPBD dilakukan sesuai jadwal.

"Bisa saja tanggal 23 Desember asal dikebut. Kita tunda seperti ini karena takut terjadi sesuatu di kemudian hari," ucap Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com