Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Paksa Bus Mayasari Bakti dan Bianglala Terapkan Tarif Rp 3.500

Kompas.com - 23/12/2015, 18:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memaksa seluruh bus maupun feeder penghubung DKI Jakarta dengan kota penyangga memiliki tarif yang sama dengan bus transjakarta, yakni Rp 3.500 sekali jalan.

Namun operator-operator bus tersebut harus bergabung terlebih dahulu dengan PT Transjakarta. 

"Ini cara saya memaksa seluruh organda bus. Mau mayasari bakti atau bianglala, kalau mau ikuti saya (PT Transjakarta) ya dibayar dengan rupiah per kilometer. Syaratnya tarif Rp 3.500," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (23/12/2015).

Nantinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengalokasikan sejumlah public service obligation (PSO) kepada PT Transjakarta.

Basuki meyakini rencananya ini tidak akan mengganggu keseimbangan pasar. Justru, lanjut dia, rencana ini akan membuat mereka lebih untung. Sebab, mereka tidak perlu mengetem sembarangan atau mengejar penumpang demi setoran.

"Sekarang patokan saya kalau mereka (operator) enggak setuju, ya mereka akan bangkrut kok," kata Basuki.  (Baca: Ahok Tetapkan Tarif Rp 3.500 Semua Angkutan yang Dikelola Pemprov DKI)

Harga rupiah per kilometer yang dibayarkan kepada operator pun berbeda-beda. Tergantung merek serta kapasitas busnya. Jika busnya bermerek Scania, MAN, Volvo, Mercedes Benz akan dibayar lebih mahal rupiah per kilometernya.

Basuki mengatakan taksi steady safe serta bus sinar jaya menyepakati sistem pembayaran rupiah per kilometer.

"Sehingga saya bisa buat program orang Tangerang, Bekasi, Depok yang kerja di Jakarta cukup bayar Rp 3.500. Saya harap akhir 2016, semua jaringan sudah kami masukin (terintegrasi transjakarta) sampai masuk perumahan-perumahan juga," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com