Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Warga Naik Angkutan Umum, Ahok Ingin BBM Bersubsidi Tidak Dijual di Jakarta

Kompas.com - 05/01/2016, 22:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika memiliki kewenangan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin bahan bakar minyak bersubsidi tidak dijual di Jakarta.

Hal ini untuk menjawab pengaruh turunnya harga BBM bersubsidi terhadap tarif angkutan umum di Jakarta. 

"Kalau bisa saya larang. Saya ingin di Jakarta tidak ada yang namanya BBM subsidi karena kalau kalian mau nikmati subsidi, ya naik kendaraan umum, bukan naik motor," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (5/1/2016). 

Basuki mengatakan, tarif angkutan umum yang berada di bawah kendali PT Transjakarta tidak akan terpengaruh dengan naik turunnya harga BBM. Sebab, pemerintah telah memberikan subsidi dalam bentuk public service obligation (PSO) kepada PT Transjakarta. Tarifnya pun telah diseragamkan menjadi Rp 3.500.

"Makanya itu kenapa saya ingin semua (angkutan umum) dibayar rupiah per kilometer. Tiap kali (harga minyak dunia) naik harus menyesuaikan harga tiket, sedangkan masyarakat ingin kepastian. Dengan adanya subsidi, kami yakin, mau naik turun harga BBM, enggak ada urusan," kata Basuki. 

Mulai hari ini, harga BBM diturunkan. Harga Solar Pertamina turun dari Rp 6.700 menjadi Rp 5.650. Harga Premium untuk non-Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) turun dari Rp 7.300 menjadi Rp 6.950, sedangkan harga Premium untuk wilayah Jamali turun dari Rp 7.400 menjadi Rp 7.050. 

Harga Pertalite turun dari Rp 8.250 menjadi Rp 7.900. Sementara itu, harga Pertamax untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat turun dari Rp 8.650 menjadi Rp 8.500, sedangkan harga Pertamax untuk Jawa Tengah dan DIY turun dari Rp 8.750 menjadi Rp 8.600.

Kemudian, harga Pertamax untuk Jawa Timur turun dari Rp 8.750 menjadi Rp 8.600.

Adapun harga Pertamax Plus untuk DKI Jakarta turun dari Rp 9.650 menjadi Rp 9.400, harga Pertamina Dex DKI Jakarta turun dari Rp 9.850 menjadi Rp 9.600, dan harga Solar non-PSO turun dari Rp 8.300 menjadi Rp 8.050. Penurunan harga BBM itu berlaku mulai Selasa dini hari tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com