Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Diminta Umumkan Alasan Copot Lagi PNS DKI

Kompas.com - 07/01/2016, 12:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta mengumumkan indikator yang digunakan ketika mencopot PNS.

Syarif menilai, sampai saat ini indikator tersebut belum jelas.

"Itu belum terang benderang disampaikan ke masyarakat," ujar Syarif ketika dihubungi, Kamis (7/1/2016).

Menurut Syarif, indikator yang seharusnya digunakan dalam merombak PNS DKI adalah tingkat penyerapannya. Sebab, penyerapan juga merupakan indikator keberhasilan pemakaian anggaran sebuah provinsi.

Pejabat yang bisa meningkatkan penyerapan di SKPD-nya menandakan bahwa dia sudah berkinerja baik sehingga tidak perlu diganti. Indikator kedua yang seharusnya digunakan BKD adalah soal perilaku pelayanan PNS tersebut.

Syarif mengatakan keduanya harus dijadikan bahan pertimbangan dalam merombak PNS. Dia mengaku heran bahwa perombakan yang terjadi saat ini seringkali berdasarkan alasan yang tidak jelas.

Sedikit saja kesalahan yang dibuat PNS, langsung dijadikan alasan untuk mencopot tanpa melihat kinerja mereka setahun terakhir.

Syarif mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk berhati-hati dengan kebiasannya ini. Sebab, meski merupakan hak Ahok (sapaan Basuki), masyarakat tetap memantau kebiasaan Ahok yang kerap bongkar pasang PNS ini.

Sudah banyak juga yang mengkritik gaya Ahok dalam membenahi birokrasi.

"Ahok kan katanya pakai filosofi main bola. Kalau pemain enggak perform, langsung ganti pemain cadangan. Tapi jangan salah, permainan bola menarik karena ada suporter, suporternya itu masyarakat," ujar dia.

Ahok akan melakukan perombakan PNS lagi pada Jumat (8/1/2016) esok. Ahok memastikan bakal mengganti posisi Henry Perez Sitorus dari Kepala Suku Dinas Perhubungan Transportasi (Kasudinhubtrans) Jakarta Pusat dan Yadi Rusmayadi dari posisi Kepala Satpol PP Jakarta Pusat pada Jumat (8/1/2016).

Alasan penggantian itu adalah masih banyak parkir liar serta pedagang kaki lima (PKL) yang marak di wilayah yang dipimpin Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Mogok Kerja, Sopir Truk Sampah di Bogor Bertugas Kembali

Sempat Mogok Kerja, Sopir Truk Sampah di Bogor Bertugas Kembali

Megapolitan
Seorang Pria di Depok Tiba-tiba Meninggal Saat Menumpang Angkot

Seorang Pria di Depok Tiba-tiba Meninggal Saat Menumpang Angkot

Megapolitan
Supian Suri Daftar Bacawalkot Depok ke Partai Gerindra

Supian Suri Daftar Bacawalkot Depok ke Partai Gerindra

Megapolitan
Maling Motor yang Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga Sunter Ternyata Residivis

Maling Motor yang Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga Sunter Ternyata Residivis

Megapolitan
Tukang Sampah di Cilincing Tewas Diserang Pelaku Tawuran, Kupingnya Nyaris Putus

Tukang Sampah di Cilincing Tewas Diserang Pelaku Tawuran, Kupingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Ketika Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku-laku Usai Dua Kali Dilelang dan Dikorting Rp 100 Juta...

Ketika Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku-laku Usai Dua Kali Dilelang dan Dikorting Rp 100 Juta...

Megapolitan
Remaja yang Direkam Ibu saat Bersetubuh dengan Pacar Dapat Pendampingan Psikologis

Remaja yang Direkam Ibu saat Bersetubuh dengan Pacar Dapat Pendampingan Psikologis

Megapolitan
Dituduh Ingin Curi Motor, Pria di Sunter Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga

Dituduh Ingin Curi Motor, Pria di Sunter Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga

Megapolitan
Tangkap ASN Pemkot Ternate, Polisi Sita 0,16 Gram Sabu

Tangkap ASN Pemkot Ternate, Polisi Sita 0,16 Gram Sabu

Megapolitan
Maaf dan Janji Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta...

Maaf dan Janji Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta...

Megapolitan
Tiga ASN Pemkot Ternate Ditangkap Polisi Saat 'Nyabu' di Depan Warkop

Tiga ASN Pemkot Ternate Ditangkap Polisi Saat "Nyabu" di Depan Warkop

Megapolitan
Isu Duet dengan Anies pada Pilkada DKI, Ahmed Zaki: Keputusan Ada di DPP Golkar

Isu Duet dengan Anies pada Pilkada DKI, Ahmed Zaki: Keputusan Ada di DPP Golkar

Megapolitan
Usaha Cek Ombak Kaesang Pangarep pada Pilkada Bekasi dan Upaya Mencari Panggung Politik

Usaha Cek Ombak Kaesang Pangarep pada Pilkada Bekasi dan Upaya Mencari Panggung Politik

Megapolitan
Cerita Amsori Tetap Jadi Sopir Angkot meski Diserang Stroke Dua Kali

Cerita Amsori Tetap Jadi Sopir Angkot meski Diserang Stroke Dua Kali

Megapolitan
Permintaan Maaf Zoe Levana dan 3 Pengakuannya Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Permintaan Maaf Zoe Levana dan 3 Pengakuannya Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com