Hal ini menjawab kekhawatiran komunitas Teman Ahok yang kesulitan menjaring KTP di kawasan penggusuran.
"Mereka tanya saya, 'Bapak akan gusur lebih banyak lagi enggak? Karena ini kan jelang pilkada.' Saya bilang, 'Saya akan gusur lebih banyak tahun ini sampai tahun depan,'" kata Basuki di Balai Kota, Jumat (8/1/2016).
Basuki mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan banyak rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Tugasnya sebagai gubernur adalah untuk melakukan normalisasi sungai dan waduk.
Basuki mengaku telah disumpah untuk dapat mengatasi banjir dan kemacetan. Salah satu cara mengantisipasi banjir ialah dengan menormalisasi sungai dan waduk.
"Kalau mau normalisasi ya harus gusur (permukiman liar). Saya berhenti gusur kalau rusunnya belum siap atau sudah penuh," kata Basuki.
Basuki mengatakan, sikapnya ini berbeda dengan para pendahulunya. Menurut dia, kepala daerah sebelumnya membiarkan permukiman liar serta pedagang kaki lima (PKL) marak jelang Pilkada DKI.
"Kalau menjelang pilkada di DKI, PKL dibiarin enggak? Rumah liar dibiarin enggak? Pasti ditahan satu tahun, kalau saya sih enggak. Tahun ini saya lebih banyak penggusuran," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.