Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Beri untuk Beli Miras, Sopir Angkot Dikeroyok

Kompas.com - 08/01/2016, 19:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Heri (38), sopir angkot APB 02 di Duren Sawit, Jakarta Timur, babak belur dipukuli pelaku pemalakan. Hanya karena korban tak memberi uang Rp 5.000 kepada pelaku untuk membeli minuman keras.

Kepala Polsek Duren Sawit Komisaris Pandji Santoso mengatakan, pemukulan terhadap korban terjadi Kamis (7/1/2016) pukul 22.30.

Heri dihadang dua pelaku, yakni Firmansyah dan Rahmat Hasan, ketika mengemudikan angkotnya di Jalan Pahlawan Revolusi, Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Korban dimintai uang sebesar Rp 5.000 untuk membeli minuman. Karena korban tidak mempunyai uang lebih, maka korban tidak memberikan," kata Pandji, saat dihubungi, Jumat (8/1/2016).

Karena korban menolak memberi uang, Firmansyah dan Rahmat pun menghajarnya.

"Pelaku menurunkan korban dan melakukan pemukulan terhadap korban dengan tangan kosong dan menggunakan besi dan memukul beberapa kali mengenai wajah dan kepala korban," ujar Pandji.

Korban sempat melarikan diri mencari warga untuk melaporkan kejadian yang dialaminya. Saat itu, warga mengantar korban ke pos kepolisian terdekat.

Petugas akhirnya dapat meringkus dua pelaku. Sementara korban mesti dilarikan ke rumah sakit akibat luka pada bibir, wajah,leher dan tangan kiri mengalami luka dan mesti mendapat 37 jahitan.

Akibat perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com