Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Serabutan Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Dua Bocah di Koja

Kompas.com - 13/01/2016, 21:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua bocah berinisial D (7) dan R (7) diduga jadi korban pelecehan seksual di Kampung Beting, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Rabu (13/1/2016).

Keduanya diduga menjadi korban pelecehan yang dilakukan seorang buruh serabutan berinisial DA. (Baca: Mengaku Dicabuli, Siswi SMA 3 Setiabudi Laporkan Erick ke Polisi)

Kasus ini terungkap setelah salah satu korban, D, mengeluh perih di bagian kelaminnya kepada orangtuanya.

Ibu D, WM (38), menjadi curiga dan akhirnya mendapatkan pengakuan dari anaknya mengenai peristiwa tersebut.

"Anak saya cerita tadi, 'Celananya dipelorotin sama si om, terus dipegang-pegang punya aku'. Saya dengarnya kan kaget," kata WM di Beting, Koja, Jakarta Utara, Rabu petang.

Menurut WM, putrinya itu diperlakukan demikian oleh pelaku di sebuah rumah kontrakan yang disewa pelaku di lingkungan tempat tinggal D.

Putrinya itu dicabuli bersama teman sepermainan anaknya, R (7). Bahkan, setelah melakukan aksinya tersebut, pelaku memberi uang Rp 3.000 kepada korban.

Mendengar pengakuan dari anaknya, WM kemudian mengumpulkan warga setempat untuk mendatangi pelaku. (Baca juga: Cabuli Tiga Muridnya, Guru SD di Cipayung Ditangkap)

Pelaku yang masih berada di rumah kontrakan tersebut lantas tidak bisa mengelak. Sontak warga pun akhirnya mengamankan pelaku.

Warga lantas membawa pelaku ke Mapolsek Koja. Kepala Polsek Koja Komisaris France Siregar mengatakan, pelaku telah mengakui perbuatannya ketika diinterogasi.

"Pelaku mengakui itu tindak spontanitas," ujar France.

Namun, perbuatan D jelas telah melanggar hukum. France mengatakan bahwa pelaku akan ditahan dan dikenakan Pasal 82 Nomor 35 tentang Perlindungan Anak.

Ancaman penjaranya hingga 15 tahun penjara. (Baca juga: Cabuli Anak Selingkuhannya, Sopir Truk Ditangkap)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com