Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Dekat Sarinah Ingatkan Sumarsih akan Tragedi Semanggi

Kompas.com - 16/01/2016, 22:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah masyarakat Jakarta yang ikut dalam aksi solidaritas di Jalan M.H Thamrin, Sabtu (16/1/2016) malam, tampak Maria Katarina Sumarsih, ibunda BR Norma Irawan atau Wawan, aktivis yang tewas dalam Tragedi Semanggi I.

Sumarsih mengatakan bahwa peristiwa ledakan di Thamrin yang terjadi Kamis (14/1/2016) mengingatkannya akan insiden Semanggi yang menimpa anaknya belasan tahun lalu. (Baca: Aksi Solidaritas di Lokasi Ledakan Bom Berlanjut hingga Malam)

"Saya rasanya sulit untuk berbicara. Malam ini mengingatkan saya akan kenadian 17 tahun lalu ketika di Jakarta banyak terjadi kekerasan, tepatnya pada 1998," ujar Sumarsih, di Jalan M.H Thamrin, Jumat (16/1/2016).

Sumarsih mengatakan bahwa sampai sekarang kekerasan masih terus terjadi. Jika dulu kekerasan dilakukan oleh aparat negara, maka sekarang wujudnya sudah berbeda, yaitu dalam bentuk teror bom.

Sumarsih mengatakan, kekerasan tidak pernah hilang melainkan hanya berubah bentuk. Itulah sebabnya Sumarsih selalu melakukan aksi diamnya setiap Kamis di depan Istana.

Ia pun berharap agar aparat keamanan tidak lagi memindahkan lokasi aksi mereka yang rutin dilakukan tiap Kamis itu.

"Itulah sebabnya kami keluarga korban tiap hari Kamis berdiri diam depan Istana. Tidak ada kaitan untuk balas dendam atau cari kekuasaan. Semoga Kamis yang akan datang, kami diperbolehkan aksi diam depan Istana, tidak digeser di depan taman," ujar dia.

Malam ini, kawasan Jalan M.H Thamrin kembali didatangi masyarakat Jakarta yang melakukan aksi solidaritas terkait ledakan bom Thamrin.

Kali ini, giliran Kontras yang melakukan aksi tersebut. (Baca: Ingin Lihat Lokasi Bom Sarinah, Sepasang Suami Istri Terbang dari Makassar ke Jakarta)

Pantauan Kompas.com, anggota Kontras menyalakan puluhan lilin di atas trotoar Jalan M.H Thamrin, tepatnya di trotoar yang berada di depan Starbucks Coffee yang menjadi lokasi ledakan. Bunga-bunga mawar ditaburkan di antara lilin-lilin itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com