Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memulihkan Psikologis dan Memenuhi Kebutuhan Mantan Anggota Gafatar

Kompas.com - 25/01/2016, 01:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah memulangkan ratusan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kalimantan menuju daerah asalnya.

Untuk mereka yang berdomisili di wilayah Jakarta, Depok, dan Bekasi, para anggota organisasi yang dinilai sesat tersebut dibina terlebih dahulu di panti Sosia Bina Insan, Ceger, Cipayung, Jakarta, sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing.

Kepala Panti Bina Insan, Harjanto, mengatakan, belum tahu hingga kapan para anggota Gafatar akan dibina. Pihaknya hanya mendapatkan perintah untuk memberikan pendampingan hingga psikologis mereka pulih.

"Saya tidak tahu sampai kapan, kita berikan pendampingan hingga pulih. Yang kita utamakan adalah memberikan pendampingan dan memberikan kebutuhan primer yang dibutuhkan," ujar Harjanto di Panti Bina Insan, Minggu (24/1/2015)

Harjanto mengatakan, saat tiba di Jakarta, para anggota Gafatar hanya membawa barang seadanya. Oleh karena itu pihak panti telah menyiapkan keperluan utama seperti sandang dan pangan.

"Barang yang dibawa mereka tidak terlalu banyak, terutama pakaian. Oleh karenanya tadi telah kita berikan," ujarnya.

Selain memulihkan psikoligis, Panti juga akan memberikan penyululuhan wawasan kebangsaan dan agama yang dibantu oleh sejumlah relawan dan Majelis Ulama Indonesia.

Menurut Harjanto, dalam pemulihan tersebut, Kementerian sosial telah berkoordinasi dengan kemenpolhukam dan Kementerian Agama.

"Intinya, yang paling pertama psikoligis dan mental mereka dulu yang harus pulih, setelah itu yang lainnya kita telah berkoordinasi dengan lembaga terkait," ucapnya.

Pada Sabtu (23/1/2016) kemarin, 568 orang mantan anggota Gafatar dari Kalimanta tiba di Jakarta. Mereka dipulangkan menggunakan pesawat dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 07.15 WIB.  (Taufik Ismail)

Kompas TV 1300 Warga Eks Gafatar Belum Pulang


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com