Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Jessica Ditahan di Tempat yang Layak

Kompas.com - 31/01/2016, 16:30 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27), Jessica Kumala Wongso (27), terlihat sama sekali belum keluar dari ruang Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, Minggu (31/1/2016).

Jessica resmi ditahan sejak Sabtu (30/1/2016) pukul 22.30 WIB hingga 20 hari ke depan.

Menurut pantauan Kompas.com, sejak Minggu pagi hingga sore, tidak ada masyarakat umum yang mengunjungi tahanan di dalam. Ini dikarenakan tidak ada jadwal kunjungan pada hari ini.

Kunjungan hanya diperbolehkan pada Senin hingga Kamis, dari pukul 10.00 WIB sampai 15.00 WIB.

Meski demikian, masyarakat diperbolehkan mengirim makanan bagi tahanan setiap harinya, dari pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Hanya ada sekelompok orang dari sebuah gereja yang masuk ke tempat tahanan untuk menggelar ibadah, sekitar pukul 15.00 WIB.

Selebihnya, hanya ada tukang makanan dan polisi yang masuk keluar tempat tahanan.

Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Barnabas menyebutkan, Jessica mendapatkan haknya selama berada di dalam tahanan.

Ruangan tempat Jessica ditahan juga dinilai layak, seperti ruang tahanan lainnya.

"Kasur ada, kamar mandi di dalam, standar-lah. Pokoknya layak-lah. Kalau di rutan Polda Metro mah layak," kata Barnabas kepada pewarta, Minggu sore.

Ketika ditanya tentang hal yang dikerjakan dan kondisi terakhir Jessica, Barnabas mengaku belum mengeceknya lagi sehingga dia tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut.

Jessica ditahan di ruang tersendiri dengan pertimbangan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jessica ditetapkan sebagai tersangka karena antara keterangan yang dia berikan dan fakta temuan polisi selama ini berbeda. Keterangan dan pengakuan Jessica juga dinilai tidak konsisten.

Selain itu, penetapan tersangka juga dikuatkan dengan keterangan dari saksi ahli terkait kasus ini, seperti psikolog.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com