Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Indikator Kualitas Pesaingnya...

Kompas.com - 01/02/2016, 09:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur sebuah lembaga survei, Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC), Djayadi Hanan, mengatakan, pilihan masyarakat dalam Pilkada DKI 2017 begitu bergantung pada prestasi petahana, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Djayadi mengatakan, hal ini juga membuat Ahok (sapaan Basuki) belum tentu menang meski popularitasnya tinggi.

"Ahok biarpun populer belum tentu jaminan menang karena kalau kata masyarakat dia prestasinya belum bagus, ya dia bisa saja tidak menang. Begitu pun sebaliknya," ujar Djayadi ketika dihubungi, Senin (1/2/2016).

Djayadi mengatakan, prestasi Ahok ini secara tidak langsung akan menjadi faktor penentu terkait peluang calon lainnya pada Pilkada DKI 2017.

Jika tidak puas dengan prestasi dan kepemimpinan Ahok, bisa saja masyarakat mencari sosok pemimpin melalui calon gubernur lainnya.

Namun, ini juga bergantung pada lawan-lawan Ahok lainnya.

"Di mana pun kalau ada petahana yang prestasinya tidak jelek, dia cenderung unggul. Kalau prestasinya biasa saja, tetapi enggak ada lawan yang kompetitif, incumbent bisa menang juga. Jadi bergantung pada prestasi incumbent dan kualitas calon lain juga," ujar dia.

Ahok sudah berprestasi?

Djayadi mengatakan, di berbagai survei, tingkat penerimaan masyarakat terhadap Ahok di atas 60 persen.

Dia memperkirakan, hal ini karena pilkada masih jauh. Belum terlihat ada lawan yang secara pasti mendeklarasikan diri maju dalam pilkada DKI sehingga fokus masyarakat terhadap calon pemimpinnya masih terpaku kepada sosok Ahok saja.

Namun, ceritanya akan berbeda jika calon-calon lain bermunculan. Jika daftar calon gubernur sudah resmi dikeluarkan, Djayadi yakin masyarakat akan membanding-bandingkan prestasi setiap calon. Saat itulah, kata Djayadi, elektabilitas Ahok teruji.

"Warga Jakarta itu karakternya pemilih urban dan lebih rasional, cenderung memilih figur berdasarkan evaluasi-evaluasi rasional."

"Kalau ada calon incumbent, apa prestasinya selama ini. Maka, warga Jakarta akan memilih Ahok atau tidak, itu akan sangat bergantung kepada prestasi Ahok," ujar Djayadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com