Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahmi Anggap Pemanggilan BK DPRD DKI Sudah Basi

Kompas.com - 03/02/2016, 12:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus uniterruptible power supply (UPS) Fahmi Zulfikar berpendapat langkah Badan Kehormatan DPRD DKI dalam memanggilnya sudah terlambat. Sebab, kasusnya sudah masuk ranah hukum dan Fahmi juga sudah bersaksi di persidangan.

"Tadi pertanyaannya standar saja tapi semua sudah saya sampaikan di pengadilan. Kenapa tidak dengar saja waktu di pengadilan?"

"Seharusnya BK manggil sebelum saya memberi kesaksian dong di pengadilan dong," ujar Fahmi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (3/2/2016).

"Kalau sekarang ya, bukannya apa-apa. Namanya sudah basi, saya rasa sudah enggak pas gitu loh," ujar dia.

Fahmi mengatakan, seharusnya pemanggilan ini dilakukan sebelum dia dimintai kesaksiann di pengadilan. Sebab, BK hanya mengurus pelanggaran kode etik saja.

Menurut Fahmi, pelanggaran kode etik lebih bagus diselidiki sebelum kasusnya masuk ranah hukum.

"Karena kita sudah bukan bicara etika, di pengadilan kan kita bicara hukum. Kalau saya dinyatakan bersalah di pengadilan buat apalagi bicara soal etika? Kan logikanya itu," ujar Fahmi.

Badan Kehormatan DPRD DKI mengundang Fahmi Zulfikar, anggotanya yang menjadi tersangka kasus pengadaan UPS, Fahmi Zulfikar, Rabu (3/2/2016). Rapat tersebut jadi digelar tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com