Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memo atas Nama Prabowo Soenirman, Asli atau Palsu?

Kompas.com - 04/02/2016, 13:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman sudah menyatakan bahwa memo yang menggunakan nama dan tanda tangannya palsu.

Memo itu berisi permohonan permohonan penundaan eksekusi terhadap penghuni ilegal di Rusun Tipar Cakung, Harry Paat.

Namun, Harry Paat membantah pernyataan Prabowo. Ia mengaku menerima langsung memo itu dari staf Prabowo.

KOMPAS.COM/JESSI CARINA Surat yang mencatut nama anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman yang meminta Kepala Unit Rusun Tipar Cakung, Jakarta Timur, menunda eksekusi penyewa rusun.
Saat dikonfirmasi, staf Prabowo, Ogi, menolak banyak bicara tentang hal itu. Ia juga meminta ditemani anggota Fraksi Gerindra lainnya, Syarif, untuk menjelaskan hal itu.

Syarif mengatakan surat resmi yang keluar dari fraksi selalu tercatat di daftar surat keluar fraksi. Namun, surat memo tidak pernah dicatat.

"Jadi sulit dipastikan apakah asli atau palsu karena kalau memo biasanya hubungan antar anggota Dewan dengan warga saja," ujar Syarif di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (4/2/2016).

Meski demikian, Syarif berpendapat Prabowo lupa telah mengeluarkan surat itu.

Perkataan Prabowo yang menyebut memo itu palsu merupakan reaksi spontan Prabowo yang tidak ingat pernah membubuhkan tanda tangan.

Namun, dia juga ragu kebenaran redaksional surat tersebut. Syarif mengatakan bisa saja isi memo yang dipalsukan.

"Bisa saja isi surat itu tidak sesuai dengan keinginan si pemberi memo. Artinya bisa saja Pak Prabowo belum memahami benar duduk permasalahannya, tapi sudah memberi memo," ujar Syarif.

Syarif bercerita bahwa dia juga pernah mengalami hal serupa. Suatu ketika, ada warga yang mengadu kepadanya bahwa kerabatnya tidak boleh keluar dari rumah sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com