Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Isi Jajanan "Kotak Kado" Bukan Kondom dan Tidak Berbahaya

Kompas.com - 04/02/2016, 20:03 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puslabfor Polri menyatakan bahwa isi jajanan anak "Kotak Kado" yang meresahkan masyarakat tersebut tidak mengandung bahan berbahaya. "Kotak Kado" juga tidak menggunakan alat kontrasepsi sejenis kondom.

"Hasil lab menyatakan, unsur barang plastik atau karet yang diduga menyerupai alat kontrasepsi tersebut non-identik dan tidak mengandung bahan berbahaya atau bukan merupakan alat kontrasepsi sejenis kondom," kata Kasubdit Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Agung Marlianto, Kamis (4/2/2016).

Menurut Agung, informasi mengenai hadiah dalam jajanan anak "Kotak Kado" yang mirip kondom tersebut berawal dari laporan perempuan bernama Salem pada 30 Desember 2015. (Baca: Heboh "Kotak Kado" dan Produsen yang Misterius).

Salem melihat ada yang janggal pada dagangan milik pemilik warung bernama Asrumi. Salem pun melaporkan hal janggal itu kepada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Informasi itu pun menyebar hingga Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) mendapatkan jajanan anak-anak mirip kondom di sekitar SD Negeri di Pekayon, Kota Bekasi.

Informasi tersebut diteruskan ke polisi untuk ditindaklanjuti. Polisi yang memeriksa pun mendatangi Asrumi, sebagai pedagang yang menjual jajanan itu.

Polisi juga mendatangi agen jajanan makanan lainnya. Dari sana, diperoleh info harga satuan jajanan "Kotak Kado" dijual seharga Rp 1.000.

Kemudian, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya bersama Polresta Bekasi mengecek pabrik yang memproduksi jajanan "Kotak Kado",  yakni PD Supergirl Utama Food di Dadap, Tangerang.

Di sana, diketahui bahwa produsen jajanan tersebut sudah diperiksa oleh BPOM Provinsi Banten dan produk yang bernama Susumas Moccacino telah disegel.

"Petugas juga dapat informasi produk itu tidak dijual bebas, tapi harus lewat agen yang ditunjuk di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Tangerang, dan Bandung," tutur Agung.

Dari pemeriksaan menyeluruh, polisi tidak menemukan adanya benda menyerupai kondom.

Menurut polisi, benda karet di dalam jajanan "Kotak Kado" hanyalah balon mainan sebagai hadiah agar anak-anak tertarik.

Melalui peristiwa ini, Agung menghimbau, agar masyarakat dapat langsung melapor dan tidak asal menyebarkan informasi yang belum tentu benar. (Baca: BPOM: Plastik Elastis di "Kotak Kado" Bukan Kondom).

Kendati demikian, polisi  tetap memantau penjual jajanan anak-anak di Bekasi dan sekitarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Jumlah Pemilih di Pilkada Kota Bogor Bertambah, KPU Mutakhirkan Data

Megapolitan
Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Bocah Jatuh dari JPO ke Tol JORR Cikunir, Korban Diduga Pemburu Klakson “Telolet”

Megapolitan
Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Kemenkes Bakal Revitalisasi Tiga Rumah Sakit Besar di Jakarta agar Terintegrasi Ruang Publik

Megapolitan
Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Aji Jaya Bintara Siap Maju pada Pilkada Bogor, Akui Dapat Restu Prabowo

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Ibu yang Cabuli Anak di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Megapolitan
Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Kondisi JPO di Jatiasih yang Buat Bocah Jatuh ke Jalan Tol, Kawat Berlubang Ditambal Tali Tambang

Megapolitan
Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Diduga Cabuli Muridnya, Pelatih Les Renang di Bogor Ditangkap

Megapolitan
Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu 'Website'

Laman PPDB Depok Gangguan di Hari Pertama karena Pendaftaran TK, SD, dan SMP Digabung di Satu "Website"

Megapolitan
Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol

Megapolitan
Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Cabuli Anak Sendiri, Ibu di Tangsel Mengaku Disuruh Kenalan dari Facebook

Megapolitan
Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL

Megapolitan
Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Banyak Pengendara Gunakan Pelat Dinas Palsu, Sosiolog: Menunjukkan Adanya Arogansi dan Kecemburuan Sosial

Megapolitan
PPDB SMP Jalur Zonasi di Depok Dibuka Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya

PPDB SMP Jalur Zonasi di Depok Dibuka Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com