Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Hal Ini Sebabkan Kemacetan Masih "Awet" di Jakarta

Kompas.com - 13/02/2016, 17:18 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melihat setidaknya ada enam faktor penyebab kemacetan di Jakarta masih terus terjadi sampai saat ini.

Keenam faktor tersebut tak ubahnya dengan masalah klasik kemacetan di kota besar lain yang pernah terjadi sebelum adanya penanganan serius dari pihak terkait.

"Faktor pertama, perkembangan kendaraan bermotor yang sulit dikendalikan, menyentuh tujuh sampai sembilan persen. Sementara, pembangunan infrastruktur hanya 0,01 persen, sehingga sering berhadapan dengan kondisi overload," kata Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto, Sabtu (13/2/2016).

Faktor berikutnya, yaitu masih banyaknya infrastruktur yang digunakan tidak sesuai dengan peruntukkannya, seperti trotoar.

Masih sangat banyak penyalahgunaan fungsi trotoar di Jakarta, dari yang seharusnya sebagai tempat bagi pejalan kaki, menjadi tempat parkir kendaraan, berdagang, dan sebagainya. Kemudian soal kedisiplinan pengguna jalan saat terjadi macet.

Budiyanto mencontohkan, saat jalanan sedang macet, seharusnya pengguna jalan bisa sabar menunggu tanpa harus saling mendahului hingga melawan arus.

"Angka pelanggaran dan kecelakaan soal ini relatif tinggi," tutur Budiyanto.

Sinergi dari para pemangku kepentingan yang belum maksimal, belum aktifnya forum lalu lintas, dan penegakan hukum yang belum serius jadi tiga faktor berikutnya.

Pantauan Kompas.com, di wilayah Jakarta Barat saja, terdapat banyak simpul kemacetan yang disebabkan oleh faktor yang telah disebutkan di atas. Contoh paling sederhana adalah penyalahgunaan trotoar di samping Polres Metro Jakarta Barat, Jalan S Parman, yang lebih sering dipakai sebagai tempat parkir mobil-mobil polisi dan tamu polres.

Kemudian di Jalan Daan Mogot, tepat di seberang Terminal Kalideres yang mengarah ke Tangerang. Di sana, meski dekat dengan pos polisi lalu lintas, angkutan umum dari omprengan hingga bus bisa leluasa ngetem dan memberhentikan kendaraannya di tengah jalan.

Kondisi serupa terjadi cukup banyak di seluruh wilayah DKI Jakarta. Hal ini akan terus berlangsung jika tidak ada upaya yang serius dari pihak-pihak yang bertanggung jawab menangani masalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com