Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalijodo, Kawasan Prostitusi Kelas Bawah Terakhir di Jakarta

Kompas.com - 15/02/2016, 06:23 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosialisasi dan informasi soal penertiban serta penutupan Kalijodo telah disampaikan jajaran Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Rencananya, dalam tahun ini, kawasan prostitusi dan perjudian itu akan benar-benar ditutup dan dikembalikan ke fungsi awalnya, yakni sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Melihat kondisi Kalijodo sampai hari ini, memang masih didominasi oleh bisnis prostitusi, perjudian, dan penjualan minuman keras di sana.

Menurut budayawan Betawi Ridwan Saidi, Kalijodo adalah tempat satu-satunya dan yang terakhir di Jakarta dalam hal jenis bisnis tersebut.

"Kompleks WTS (Wanita Tuna Susila) seperti Kalijodo kan cuma satu-satunya di Jakarta. Dulu ada Kramat Tunggak sudah habis, Gang Boker (Jakarta Timur) juga habis," kata Ridwan kepada Kompas.com, Jumat (12/2/2016).

Tempat prostitusi lainnya di Jakarta yang pernah ada dahulu kala adalah Gang Hauber atau Gang Sadar di Petojo, Jakarta Pusat. Sedangkan lokalisasi untuk kalangan elit yang cukup terkenal di zamannya adalah kawasan Suhian yang ada di Palmerah.

Menurut Ridwan, lokalisasi dan praktik prostitusi yang ada di Kalijodo memang sulit untuk dihilangkan. Alasannya sederhana, karena lokalisasi bagi kalangan menengah ke bawah sulit dicari.

"Kalau sekarang sih, (lokalisasi) elite ada di mana-mana. Hiburan rakyat bagaimana? Itulah kenapa sudah mengakar sekali (prostitusi di Kalijodo)," tutur Ridwan.

Meski terkenal dengan prostitusinya, tidak berarti semua yang tinggal di Kalijodo adalah pekerja seks komersial (PSK). Warga biasa yang sudah sejak lama di sana pun berbaur dengan mereka yang menjalani kehidupan malam setiap harinya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih meramu solusi terbaik bagi warga di sana. Berbagai tawaran mulai disampaikan, seperti unit rumah susun sebagai ganti tempat tinggal mereka di sana hingga pembinaan oleh dinas terkait agar pekerja dunia malam bisa beralih profesi.

Sedangkan mereka yang bukan warga DKI Jakarta juga dapat difasilitasi untuk dipulangkan ke daerah asalnya.

Kompas TV Warga Kalijodo Resah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com