Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Isi Surat Pernyataan PSK untuk Kerja di Kalijodo

Kompas.com - 25/02/2016, 07:13 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pekerja seks komersial (PSK) ternyata membuat surat pernyataan sebelum bekerja di Kalijodo. Surat yang ditemukan di salah satu kafe di Kalijodo tersebut berisi beberapa pernyataan yang disebut-sebut dibuat tanpa paksaan.

"Dengan ini, saya menyatakan bahwa pada tanggal 23 bulan 12 tahun 2010 telah datang ke Kalijodo untuk bekerja sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial) di tempat sepenuhnya atas kemauan saya sendiri tanpa paksaan orang lain karena saya terdesak akan kebutuhan ekonomi untuk mempertahankan kelangsungan hidup saya," tulis PSK bernama Koriah dalam surat pernyataannya di poin nomor satu.

Masih dalam surat pernyataan tersebut, Koriah juga mengungkapkan bahwa dirinya berstatus gadis bukan perawan dan belum menikah. Maka dari itu, dia tak mempermasalahkan jika bekerja sebagai pekerja seks komersial.

Ia juga berjanji akan mematuhi peraturan dan tata tertib yang ditetapkan oleh pengelola tempat hiburan malam.

"Saya tidak akan membuat masalah di kemudian hari di tempat hiburan maupun di tempat pengelola," tulis Koriah dalam poin nomor empat dalam surat pernyataan.

Kahfi Dirga Cahya/Kompas.com Surat pernyataan untuk menjadi PSK di Kalijodo

Koriah juga menyebut bahwa yang dilakukan di luar tanggung jawab kafe menjadi tanggung jawabnya sendiri. Jika ada tuntutan yang mengatasnamakan dirinya, ia harus menjamin sepenuhnya tak melibatkan pengelola.

"Demikian surat pernyataan ini saya buat. Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan tanpa paksaan dari pihak mana pun. Bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum tetap di negara ini (RI) Republik Indonesia," tulis Koriah.

Di bawah surat, tercantum nama Koriah dan juga saksi-saksi yang ikut menandatangani surat pernyataan sebagai PSK Kalijodo. (Baca: Membuka Buku Harian yang Berisi Curahan Hati PSK Kalijodo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com