"Betul hari ini, saat ini warga sedang beres-beres," kata Abdul kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa.
Warga kolong Tol Pluit disebut telah mengemaskan barang-barangnya untuk angkat kaki dari permukiman liar tersebut. Ia juga mengatakan telah melakukan sosialisasi kepada warga sejak kemarin, Senin (29/2/2016).
Permukiman kolong Tol Pluit rata-rata bangunan semi permanen. Dari catatan Pemkot Jakarta Utara, setidaknya da 50 bangunan di tempat tersebut.
"Kebanyakan kan warga pendatang," kata Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, Senin.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menegaskan bahwa permukiman liar di kolong tol Pluit, Jakarta Utara, harus segera dibereskan.
Bahkan, lanjut dia, Pemerintah Kota Jakarta Utara tidak perlu melayangkan surat sosialisasi hingga tiga kali surat peringatan untuk membereskan kawasan tersebut.
Ahok juga menegaskan bahwa mereka tak akan mendapatkan kompensasi berupa unit rumah susun.
"Sekarang mereka punya KTP DKI enggak? Mereka enggak ada KTP DKI, ya enggak bakal dikasih (rusun)," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.