Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Titik Terang Pengupas Kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan

Kompas.com - 06/03/2016, 09:56 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu per satu petunjuk serta bukti pembuangan bungkus kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan mulai terkuak. Dari penelusuran tim khusus polisi di dalam saluran, sejumlah barang, seperti gergaji, kotak nasi, dan senter kepala (headlamp), ditemukan.

Barang-barang tersebut diduga milik pembuang bungkus kabel.

"Temuan Sabtu (5/3/2016), kemarin, dan keterangan saksi menjadi bahan untuk menyelidiki kasus ini. Barang bukti ini akan lebih mudah mempersempit arah penyelidikan kami," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Mujiyono di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu.

Keterangan saksi yang dimaksud Mujiyono ialah dari beberapa instansi pemasangan kabel di dalam gorong-gorong. Instansi tersebut, antara lain, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Telkom.

Sementara ini, polisi menduga sampah bungkus kabel milik PLN. Dugaan tersebut lantaran ditemukan kemiripan dengan kabel milik PLN.

"Kami bandingkan, gulungan bungkus itu mirip dengan gulungan kabel milik PLN, bukan Telkom," ujar Kepala Polda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian di Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Dari perbandingan, gulungan kabel milik PLN beirisi tembaga yang berfungsi untuk menghantarkan listrik, sementara untuk Telkom tak demikian.

Sementara itu, dari pemeriksaan terhadap pegawai dari PLN hari ini, Jumat, polisi menemukan unsur kelalaian. Salah satunya berkaitan dengan dibiarkannya kabel jika sudah tak terpakai.

"Menurut keterangan PLN, kabel-kabel di bawah tanah memang ada yang tidak digunakan, dan membuat jaringan baru. Nah, jaringan lama ini tidak diangkat," kata Tito. (Baca: PLN Akui Pernah Gunakan Model Bungkus Kabel yang Ditemukan di Gorong-gorong)

Kasus serupa

Dari penyelidikan polisi, penemuan bungkus kabel di gorong-gorong berkaitan dengan sindikat pencurian kabel. Sebab, pada tahun 2015 silam, Polsek Metro Gambir menangkap empat tersangka pencuri kabel dalam gorong-gorong.

"Pemulung-pemulung masuk ke gorong-gorong itu dan mengambil batangan. Mereka kupas kabel-kabel PLN tadi, kemudian batangan logamnya diambil, gulungan pembungkus kabelnya ditinggal," ujar Tito.

Para pencuri tersebut kini telah bebas dari lembaga pemasyarakatan setelah dihukum sekitar satu tahun. Saat ini, polisi tengah menyelidiki para mantan narapidana pencurian kabel untuk dimintai penelusuran kasus ini.

"Saya minta kasus itu dikembangkan. Jaringannya saja bermain lagi karena hukumannya sangat rendah. Januari peristiwa, April sudah P21. Kemarin kita cek di lapas pelakunya sudah keluar dan sebagian melarikan diri," katanya. (Baca: Usai Periksa PLN, Kapolda Nilai Ada Unsur Kelalaian dalam Temuan Kulit Kabel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com