Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Calon Pengantin Gagal Nikah karena Ditipu "Wedding Organizer"

Kompas.com - 11/03/2016, 07:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mochammad Bayu (36 tahun) dan Karina Prilianti (35) seharusnya sedang menikmati bulan madu pada Kamis (10/3/2016). Namun, saat itu mereka justru berada di Mapolsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, memberikan keterangan kepada polisi dan wartawan.

Pernikahan yang semestinya digelar pada hari Minggu lalu terpaksa batal karena mereka ditipu oleh wedding organizer (WO), perusahaan penyedia jasa penyelenggaraan pernikahan.

"Streslah, sekarang lagi membicarakan sama keluarga jadinya bagaimana," kata Karina.

Kemalangan Bayu dan Karina berawal dari tawaran NS (35), pemilik Ghetar Wedding Planner, sebuah WO fiktif. NS merupakan teman Karina semasa SMA.

Bayu dan Karina yang sama-sama sibuk bekerja pun tergiur paket murah yang ditawarkan NS. Dengan anggaran Rp 65 juta, pengantin sudah bisa mendapatkan tata rias, seragam, gedung, katering, dan paket bulan madu ke Bali selama tiga hari dua malam.

"Karena kita lagi nyari cepat, oke juga dengan harga segitu," ujar Bayu.

Karina tak memiliki kecurigaan terhadap legalitas NS. Karina dan NS bertemu untuk membicarakan rencana pernikahannya. NS menunjukkan portofolio berupa album foto WO-nya.

"Di situ mulai tertarik karena dekorasinya sama seperti yang saya mau," kata Karina.

Sepakat menggunakan jasa NS, Bayu dan Karina mulai melakukan pembayaran secara bertahap. Dana Rp 65 juta ditransfer dengan cara tiga kali pengiriman.

Sisa pembayaran terakhir dilakukan pada Januari lalu. Total uang yang mereka kirimkan ke NS sebanyak Rp 109.775.000.

Sebagai WO, NS diketahui tidak memiliki kantor, pertemuan dengan kliennya pun selalu dilakukan di luar. Namun, hal ini tidak jadi masalah bagi Bayu dan Karina.

"Mereka selalu bawa kru dekorasi dan sebagainya," kata Bayu.

Lamaran yang diurus oleh NS pun berlangsung lancar pada Januari lalu. Kecurigaan baru muncul saat NS menghalang-halangi calon pengantin untuk bertemu dengan pihak gedung, yaitu Balai Sarwono di Cilandak, Jakarta Selatan.

"Selalu di-tackle tidak bisa ketemu," ujar Bayu.

Sehari sebelum pernikahan digelar, Bayu dan Karina pun mengecek kesiapan gedung setelah NS tak bisa dihubungi lagi. Pihak gedung mengaku NS belum melunasi biaya sewa dan baru membayar uang muka Rp 5 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com