Karina bahkan pingsan begitu diberitahu oleh keluarganya, Sabtu (5/3/2016) malam.
Dia langsung syok lantaran sebanyak 300 undangan sudah disebar, serta esok harinya, Minggu (6/3/2016) adalah hari pelaksanaannya.
"Langsung pingsan itu adik saya," kata Trido Meidianto (35), kakak Karina kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin siang kemarin.
Trido menjelaskan, penyebab kacaunya acara itu lantaran wedding organiser (WO) bernama Getar yang disewa oleh sang adik dan calon suaminya, menipu.
Menurut Trido, perjanjian dengan WO sudah dilakukan sejak November 2015.
Calon pasutri itu juga sudah melunasi pembayaran sebesar Rp 119 Juta.
Selanjutnya pasutri tak berhubungan lagi dengan siapapun selain dengan WO.
Sedangkan WO-lah yang selanjutnya berhubungan dengan pengelola gedung, fotografer perkawinan, katering makanan dan lainnya.
Sebenarnya, kata Trido, keanehan sudah kelihatan sejak 'bachelor party' (pesta bujang) sang adik di rumah makan Ochabella di Sabang, Jakarta Pusat.
Ketika itu ternyata belum ada reservasi maupun pesanan makanan dari pihak WO.
Tetapi rekan-rekan dekat Karina yang tahu lebih dulu soal itu berinisiatif menyelesaikan karena takut Karina kaget.
"Akhirnya teman-temannya yang beresin masalah itu. Mereka cepat-cepat reservasi dan pesan makanan," kata Trido.
Namun masalah berlanjut pada sehari menjelang pernikahan, yakni Sabtu siang.
Ketika itu pukul 14.00 keluarga besar Karina dan calon suaminya berbondong-bondong hendak masuk ke Fave Hotel, Kemang, Jakarta Selatan.