Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Independen Muncul pada Pilkada 2012, tetapi Tak Disebut Deparpolisasi, Mengapa?

Kompas.com - 11/03/2016, 12:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun pendaftaran Pilkada DKI 2017 belum dimulai, telah muncul satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang menyatakan niatnya untuk maju melalui jalur independen.

Adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan pasangan yang dipilihnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budihartono.

Basuki menyatakan niatnya untuk ikut pilkada melalui jalur independen.

Mereka dibantu kelompok relawan, Teman Ahok, yang mengumpulkan 1 juta data KTP sebagai syarat dukungan bagi calon independen.

Langkah Teman Ahok ini memunculkan reaksi dari PDI Perjuangan.

Partai berlambang banteng itu bahkan menganggap upaya Teman Ahok yang mendorong Basuki maju melalui jalur independen itu bagian dari deparpolisasi.

Istilah deparpolisasi ini pertama kali dimunculkan Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, yang juga Ketua DPRD DKI.

Prasetio menilai adanya upaya deparpolisasi yang sedang berkembang di Indonesia. (Baca: Apa Itu Deparpolisasi?)

Indikatornya, kata dia, adalah adanya upaya untuk meniadakan peran partai politik dalam pemilihan kepala daerah.

Bukan kali ini saja

Jika melihat ke belakang, bukan kali ini saja muncul calon independen dalam ajang pemilihan umum di Indonesia.

Saat Pilkada DKI 2012, misalnya, ada dua pasang calon yang maju melalui jalur independen.

Mereka adalah pasangan Faisal Basri-Biem Benyamin dan Hendardji Soepandji-Riza Patria.

Namun, ketika itu tidak ada yang mengkritik pasangan tersebut dengan menyebut mereka melakukan deparpolisasi. (Baca juga: Menurut Ahok, Calon Independen Akan Hilang jika Parpol Profesional)

Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, PDI-P ketika itu tidak menyerang calon independen karena mereka memiliki calon yang kuat.

Pada Pilkada DKI 2012, PDI-P bersama-sama Gerindra mengusung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com