Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Nilai Teman Ahok Lakukan Mobilisasi Massa

Kompas.com - 16/03/2016, 20:19 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana menilai, pengumpulan fotokopi KTP warga yang dilakukan kelompok relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok, sudah termasuk gerakan memobilisasi massa.

Sebab, menurut dia, upaya tersebut telah menggerakkan masyarakat untuk berbondong-bondong mendatangi mal dan memberikan data KTP mereka kepada relawan yang berjaga di booth Teman Ahok di sejumlah mal.

(Baca juga: Lulung: Jangan Lagi Tanyakan soal Ahok ke Saya)

"Ini mobilisasi massa. Masa, massa datang ke mal berbondong-bondong? Saya minta ini diawasilah," ujar Lulung dalam sebuah diskusi di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Rabu (16/3/2016).

Lulung juga menduga, biaya politik yang dikeluarkan Basuki dan relawannya bisa lebih besar dibandingkan dengan calon yang maju melalui jalur partai.

Pernyataan ini disampaikan Lulung apabila mengacu pada banyaknya formulir yang dibuat oleh Teman Ahok.

Kata dia, setiap formulir seharusnya ditempeli meterai seharga Rp 6.000. Maka dari itu, apabila 1 juta formulir terkumpul, Teman Ahok memerlukan uang miliaran rupiah untuk menempelkan meterai.

Atas dasar itu, Lulung menilai, secara tidak langsung, hal ini akan menjadikan Teman Ahok kesulitan untuk memenuhi syarat dukungan KTP.

Dia pun menyimpulkan bahwa Teman Ahok tidak lebih siap dari parpol dalam mengusung calon. (Baca: Lulung: Yang Tidak Pilih Lulung Pasti Pilih Wakil Saya, Tidak Ada yang Pilih Ahok)

"Cost-nya ini lebih besar daripada partai politik, loh, makanya sekarang kalau dibilang siap untuk mengusung calon, ya lebih siap partai, dong, daripada independen," ujar Lulung.

Baik Lulung maupun Basuki menyatakan niatnya untuk ikut Pilkada DKI 2017. Untuk memuluskan langkahnya, Lulung membentuk kelompok relawan yang diberi nama Suka Haji Lulung.

Menurut dia, kelompok relawan ini juga akan mengumpulkan data KTP. Lulung akan maju dalam pilkada melalui jalur independen apabila PPP kubu Djan Faridz tak bisa ikut dalam pilkada. Seperti diketahui, Lulung merupakan kader PPP.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com