Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasan Nasbi Sebut Kantor Milik Prabowo Subianto Juga Sekompleks dengan "Teman Ahok"

Kompas.com - 21/03/2016, 09:41 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Konsultan politik dari Cyrus Network, Hasan Nasbi, merasa tidak ada yang salah dengan menyewa lahan milik DKI yang sudah melalui proses kerja sama dengan perusahaan swasta.

Bahkan, dia mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra juga menyewa rumah di kompleks yang sama dengannya, yaitu di Kompleks Graha Pejaten, Jakarta Selatan.

"Itu satu kompleks sama kami ada kantor Prabowo, loh. Dia ada kantor jasa keamanan. Rumah nomor 1 dan 2, itu kan kantor dia," ujar Hasan ketika dihubungi, Senin (21/3/2016).

Hasan mengatakan, kompleks tersebut sudah lebih dari 10 tahun menjadi perkantoran. Menurut dia, sah-sah saja menyewa aset milik DKI Jakarta yang sudah melalui proses kerja sama dengan perusahaan swasta. Bahkan, semua rumah di kompleks tersebut kini juga sudah menjadi kantor.

Hasan Nasbi mengaku menyewa rumah di kompleks tersebut sejak tahun 2011 untuk kantor Cyrus Network.

Pada tahun 2014, dia menyewa satu rumah lagi untuk digunakan sebagai gudang logistik. Namun, pengelola tidak mengizinkan rumah disewa dalam jangka pendek.

"Saya harus sewa dalam jangka panjang, harus 2 tahun. Ini masih ada sewa setelah saya pakai, makanya digunakan Teman Ahok," ujar Hasan.

Hasan mengatakan, hal yang tidak boleh sebenarnya bukanlah soal menyewa lahan milik DKI, melainkan menggunakan aset milik DKI untuk kegiatan politik.

Bahkan, kata dia, partai-partai politik juga banyak yang membuat kantor cabangnya dengan cara menyewa di lahan milik Pemprov DKI.

"Misalnya PDI-P, kantor DPC-nya juga pada sewa ke pemda. Itu kan enggak salah. Sewa aset pemda ya enggak apa-apa. Itu sudah dari zaman dulu dan enggak ada larangan. Yang enggak boleh itu menggunakan kantor pemerintah untuk kegiatan politik," ujar Hasan.

Kompas.com masih berusaha mengonfirmasi soal kantor milik Prabowo Subianto di Graha Pejaten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com