Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Saya Tidak Akan Serang Ahok karena Suku dan Agamanya

Kompas.com - 23/03/2016, 19:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2017 rawan dengan beredarnya isu suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA).

Yusril Ihza Mahendra, pakar hukum tata negara yang kini menjadi salah satu bakal calon gubernur DKI, menyatakan, dirinya bukan tipikal orang yang menggunakan isu SARA, misalnya untuk menyerang Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok telah menyatakan akan maju lagi pada pilkada mendatang lewat jalur independen. Sementara itu, Yusril menyatakan akan maju lewat partai politik (parpol), tetapi hingga kini belum ada kepastian parpol mana yang akan mengusungnya.

Yusril menyatakan, publik bisa melihat bahwa ia berdebat dengan Ahok soal masa depan Jakarta.

"Jadi, saya tidak akan menyerang ke Ahok karena sukunya ataupun agamanya, tetapi saya bisa berdebat dengan Ahok dan orang bisa saksikan bahwa perdebatan saya itu adalah menyangkut hal fundamental semata," kata Yusril seusai diskusi Reboan yang diselenggarakan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) di Rumah KB PII di Cikatomas, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2016).

Ia menyatakan, publik bisa melihat bagaimana sikapnya itu saat berdebat atau berargumentasi di media massa atau saat bekerja sebagai pengacara.

Mantan Menkumham itu mengatakan, ia mengalahkan lawannya di pengadilan tanpa isu SARA.

"Saya tidak membawa isu-isu itu karena saya ingin berhadapan head to head, berhadapan langsung, dan saya ini kan orang yang lebih banyak berargumentasi daripada orang membawa isu-isu seperti itu," ujar Yusril.

Namun, ia menyadari bahwa dalam politik bisa saja orang melakukan propaganda atau kontra propaganda dengan membawa isu SARA.

"Tentu saja orang nulis-nulis di internet, nulis-nulis di Facebook, dan lain sebagainya. Itu seolah-olah dibuat oleh saya, dibuat oleh pendukung saya, tetapi bisa saja yang bikin mereka sendiri untuk membangun image seperti itu," kata Yusril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com