Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marah-marah Berbuntut Hadiah Ponsel dari Pak Gubernur

Kompas.com - 26/03/2016, 09:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari memukul pendemo menggunakan sapu, siapa sangka Maryati atau Tuti itu menarik perhatian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Ya, Tuti merupakan pekerja harian lepas (PHL) Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat. Tuti memarahi para pendemo yang menginjak-injak serta merusak taman di sepanjang median Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2016).

Para pendemo saat itu merupakan ratusan pengemudi Koperasi Wahana Kalpika (KWK). Tuti geram melihat sebagian dari mereka merusak tanaman hingga buang air kecil di taman. Tuti bekerja bersama dua teman lainnya. Namun, hanya Tuti yang berani memarahi para pendemo.

"Kalau saya kan ibu-ibu, jadi pendemo juga segan mau keroyok saya," kata Tuti, beberapa waktu lalu.

Akhirnya, Rabu (23/3/2016) lalu, Ahok memanggil Tuti ke Balai Kota. Kepada Ahok, Tuti mengaku kesal taman yang selama ini dirawatnya, dirusak begitu saja oleh para pendemo.

Ahok pun bertanya kepada Tuti, mengapa ia tak memotret pendemo yang merusak taman. Tuti menjawab, baterai ponselnya habis. Lagipula, ponselnya tidak dilengkapi kamera.

Ahok pun menjanjikan Tuti sebuah ponsel baru. Masih menggunakan kaos seragam berwarna hijau yang lusuh dan sandal, Tuti diajak Ahok ke dalam ruang kerjanya. Ahok lalu mengabadikan momen pertemuannya dengan Tuti melalui akun Instagramnya, @basukibtp.

"Saya kan urusin taman, saya ketok saja pakai sapu," ujar Tuti dalam video yang diunggah Ahok tersebut.

"Kalau di kampung saya kena sapu bakal sial tuh bu," kata Ahok menimpali.

"Iya saya ketok saja, orang di depan DKI (Balai Kota) persis dikencingin," balas Tuti.

Pada video itu, Ahok juga menulis keterangan "Bersama Bu Tuti dari PHL Dinas Pertamanan yang kemarin dengan tegas melawan pendemo yang merusak tanaman, yang dirawat Bu Tuti di tanaman, di depan Balai Kota. Salah satu contoh PHL yang dedikasinya tinggi untuk DKI, terima kasih," tulis Ahok.

(Baca juga: Dialog Ahok dan Ibu Penjaga Taman yang Kesal Tamannya Diinjak Pendemo)

 

Ponsel baru

Ahok lalu memberinya hadiah ponsel bermerek Samsung Galaxy J5. Ponsel ini memiliki fitur yang lebih canggih dibanding ponsel kepemilikan Tuti sebelumnya. Karena ponsel ini memiliki fitur kamera.

Tak cuma-cuma, Ahok meminta Tuti untuk memotret seluruh oknum-oknum yang masih merusak taman.

"Kata Pak Gubernur, 'Saya kasih HP, lain kali difoto saja ya, Bu. HP nya buat motret'. HP nya sudah dikasih, saya disuruh belajar, Pak Ahok yang langsung kasih HP nya," kata Tuti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com