Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Perempuan yang Todongkan Pistol di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 28/03/2016, 16:51 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Petugas piket sentra pelayanan kepolisian (SPK) Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Ajun Inspektur Satu Slamet Haryadi, menceritakan bagaimana awalnya Magfira (21) pergi ke Terminal 2D dan menodongkan pistol ke penumpang, Senin (28/3/2016) siang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Magfira awalnya jalan kaki dari arah Tangerang ke bandara melalui Jalan Perimeter Selatan, Senin pagi.

"Dari saksi mata yang melihat, ada perempuan pakai mukena jalan kaki di sepanjang jalan itu. Di tengah jalan, antara dia nyetop taksi atau sopir taksinya ngasih tumpangan, naiklah dia sampai ke Terminal 2D itu, pintu keberangkatan," kata Slamet kepada Kompas.com.

Setelah naik taksi, Magfira meminta diantar ke Terminal 2D. Sesampainya di sana, sesaat setelah membuka pintu taksi, Magfira menodongkan pistol yang adalah airsoft gun kepada orang di sekitar sana.

Sembari menodongkan pistol itu, Magfira juga memarahi orang-orang di dekatnya. Hingga akhirnya Magfira diamankan oleh anggota marinir dan dibawa ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Magfira berada di polres hingga kakaknya yang bernama Muhammad Sapril (26) datang menjenguk.

Sapril datang langsung dari Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mengunjungi Magfira. Namun, setelah menghampiri tempat tinggal sementara Magfira di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Sapril tidak menemuinya hingga menerima telepon dari polisi tentang kondisi Magfira di Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Magfira sendiri yang memberikan nomor telepon Sapril kepada polisi. Setelah dijemput Sapril, Magfira dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat, untuk diperiksa lebih lanjut. Polisi tidak memproses hukum peristiwa tersebut karena menduga Magfira mengidap gangguan jiwa.

"Itu dugaannya kelainan jiwa, jadi tidak kami proses hukum. Diserahkan ke pihak keluarga," tutur Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Aszhari Kurniawan, secara terpisah. (Baca: Turun dari Taksi, Seorang Perempuan Todongkan Pistol di Bandara Soekarno-Hatta)

Selain airsoft gun, polisi juga menemukan sejumlah kartu identitas dan kartu kepemilikan airsoft gun atas nama Supriadi. Kartu identitas yang ditemukan adalah KTP, SIM C, Kartu Tanda Anggota South Sumatera Sniper Airsoft Club, kartu kepemilikan airsoft gun, dan NPWP.

Semua nama yang tertera di kartu identitas itu adalah Supriadi, warga Pondok Aren, Tangerang Selatan. Belum diketahui apa hubungan antara Supriadi dengan aksi Magfira di bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com