Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luas Lahan Kelurahan yang Dijarah Mantan Pejabat 617 Meter Persegi

Kompas.com - 04/04/2016, 15:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tanah milik Kelurahan Cempaka Putih Barat dijarah oleh seseorang yang disebut mantan pejabat DKI. Luasnya mencapai 617 meter persegi.

Menurut Lurah Cempaka Putih Barat Fetaria, tanah tersebut dibatasi oleh pagar. Setelah terungkap oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, pagarnya kemudian dirobohkan.

"Yang dipagar itu 617 meter persegi. Kalau kelurahan sekarang itu 1.935 meter persegi," kata Fetaria saat ditemui Kompas.com di Kantor Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2016).

Menurut Fetaria, Pemerintah Kota Jakarta Pusat serta Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI yang membongkar pagar tersebut pada pekan lalu. Kemudian, tanah itu dipasangi plang untuk menunjukkan status kepemilikan lahan tersebut.

Fetaria mengaku tak tahu tentang awal mula kasus tanah yang menurut BPKAD merupakan aset Pemprov DKI tersebut. Dulu, lahan yang dipagari itu menyatu dengan kelurahan.

"Kalau menurut informasi, ya itu, jadi satu sama kelurahan," ujar Fetaria.

Ia pun belum tahu identitas mantan wali kota yang disebut-sebut inspektorat terkait kasus ini.

Fetaria mengaku, pihaknya kini hanya diminta untuk mengawasi tanah itu setelah pagar dibongkar. Ia belum tahu, lahan tersebut selanjutnya akan digunakan untuk apa.

"Belum ngerti. Kami user aja. Mungkin pemda nantinya punya program pemanfaatan lahan.

"Instruksinya, kami hanya mengawasi dan ngebersihin (lahan itu) aja," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Merry Erna Hani menuturkan, modus penjualan lahan yang merupakan aset daerah itu dilakukan dengan cara mengecilkan luas lahan kantor kelurahan dari yang seharusnya.

Lahan yang dijarah itu kemudian diatasnamakan kepada salah seorang pejabat yang pernah menjadi wali kota Jakarta Pusat.

"Luas lahan seharusnya 2.700 meter persegi. Namun, pada saat kami lakukan pengukuran, ternyata lebih kecil dari itu. Nah, selisihnya itu yang kemudian diakui milik mantan wali kota. Orangnya sih sudah meninggal, tetapi istrinya yang jual," kata Merry kepada Kompas.com di Balai Kota, Kamis (31/3/2016).

Merry mengatakan, saat ini pihaknya sedang memproses sanksi untuk para pejabat yang masih aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com