Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Ranking Terendah di Qlue, Pihak Kecamatan Sawah Besar Mengaku Kaget

Kompas.com - 08/04/2016, 13:23 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Qlue, aplikasi pengaduan warga DKI Jakarta, telah mengumumkan ranking pemerintahan terkait kecepatan dalam merespons keluhan warga periode Januari-Maret 2016.

Hasilnya, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, menempati posisi terendah dengan poin 52.

Sekretaris Kecamatan Sawah Besar Wahyu Prabowo mengaku kaget membaca pengumuman tersebut.

Sebab, ia merasa kecamatan dan lima kelurahan di kecamatan tersebut sudah merespons keluhan warga.

"Saya juga kaget kok Sawah Besar poinnya 52 ya. Kalau saya pribadi lihat, lurah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan Qlue itu sebagai arahan. Tolong kalau ada Qlue tolong di-TL (tindaklanjuti), dan lurah pun sudah melaksanakan itu," ujar Wahyu kepada Kompas.com di Kantor Kecamatan Sawah Besar, Jumat (8/4/2016).

(Baca juga: Ahok Ingin Qlue Diterapkan Secara Nasional).

Wahyu juga mengatakan bahwa selama ini pihak kecamatan selalu mengingatkan semua kelurahan agar menindaklanjuti keluhan warga di Qlue.

Sebab, hal itu merupakan perintah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Sudah karena kan ini dari Pak Gubernur sendiri mewanti-wanti pokoknya lurah jangan sampai cuekin masalah Qlue. Kalau ada masalah di Qlue, tolong di-TL (ditindaklanjuti)," kata Wahyu.

Wahyu mengaku baru menerma pengumuman mengenai ranking pemerintahan itu melalui pesan yang masuk ke ponselnya pagi ini.

Hingga kini, menurut dia, Camat Sawah Besar belum memberikan arahan terkait ranking yang diperoleh kecamatannya itu.

"Ini kan baru ya. Pak camat juga belum melakukan koordinasi begitu, kita di 52 (poin) itu belum kita bahas. Karena pak camat kan Jumat ada kebaktian juga. Mungkin nanti setelah ini baru kita bahas," kata Wahyu.

"Nanti kita evaluasi semuanya, apakah yang ini sudah di-TL. Mungkin kita hari Senin karena biasanya kita ada koordinasi di tingkat kecamatan, nanti kita bahas di situ," sambung Wahyu.

(Baca: Ahok Katakan Warga Bisa Minta "Fogging" Melalui Qlue).

Selain Sawah Besar, ada dua kecamatan lain yang memperoleh poin 52, yakni Penjaringan dan Pademangan, Jakarta Utara.

Sementara itu, ranking tertinggi diperoleh Kecamatan Koja, Pasar Rebo, dan Johar Baru.

Adapun Qlue merupakan aplikasi yang menumpu program Jakarta Smart City.

Program tersebut difungsikan untuk mempermudah kinerja aparat Pemprov DKI agar cepat merespons keluhan dari warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com