JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama senang bahwa aplikasi aduan warga melalui Qlue sudah dapat digunakan di Bekasi. Basuki menyebut tengah mendorong aplikasi itu untuk dapat digunakan secara nasional.
"Memang kami mendorong seluruh Indonesia bisa pakai Qlue. Yang penting kepala daerahnya tertarik dan aplikasinya bisa diatur," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (3/3/2016).
Ia berharap Qlue nantinya dapat menjadi aplikasi aduan warga yang dahulu pernah dikeluarkan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR).
Beberapa sistem pengaduan di dalam aplikasi tersebut tidak berjalan seiring dengan dibubarkannya UKP4, seperti situs web http://lapor.ukp.go.id, akun Twitter @lapor_ukp4, serta SMS ke nomor 1708 dan 9949.
"Nantinya Presiden bisa kontrol ke wali kota, bupati, dan gubernur seluruh Indonesia," kata Basuki.
Kehadiran Qlue di Kota Bekasi ditandai dengan soft launching yang dilakukan di Kantor Wali Kota Bekasi, Rabu (2/3/2016) kemarin.
Kehadiran Qlue di Kota Bekasi juga ditandai dengan peluncuran Patriot Operation Center (POC) yang berfungsi mendukung Bekasi Smart City. Aplikasi Qlue telah diluncurkan di Jakarta sejak 15 Desember 2014.
Warga bisa mengadu tentang jalan rusak, sampah, banjir, dan lain-lain melalui aplikasi yang dapat diunggah di Google Playstore itu. Kemudian, pejabat terkait akan menindaklanjuti aduan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.