Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Warga Pasar Ikan Ikut Daftar Program Usaha di Rusun Rawa Bebek

Kompas.com - 11/04/2016, 13:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan (KUKMP) Jakarta Timur, Senin (11/4/2016), membuka pendaftaran untuk menjalankan usaha bagi warga Pasar Ikan yang direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, di Cakung, Jakarta Timur.

KUKMP berharap dapat membantu warga Pasar Ikan yang berlatar belakang pedagang bisa menyambung usaha mereka setelah dipindahkan.

Dalam daftar, warga Pasar Ikan yang telah mendaftar hingga Senin siang ini sudah 18 orang. Warga yang mendaftar cukup menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).

Petugas kemudian mengumpulkan data dan melakukan verifikasi atau mempelajari latar belakang usaha warga sebelumnya. Petugas akan menyusun kriteria agar warga tidak menjual produk seragam. Petugas akan mengupayakan warga berjualan bervariasi agar penjualan bisa lebih menguntungkan.

Kepala Sudin KUKMP Jakarta Timur, Arfian, mengatakan, lantai dasar di dua blok di Rusun Rawa Bebek akan digunakan sebagai tempat berdagang. Tiap blok di pelataran diperkirakan dapat menampung 40 pedagang. Itu belum ditambah kios permanen yang sudah dibangun di rusun. Jumlah kios permanen tiap blok ada 25 unit.

"Kita juga akan bagikan 30 gerobak yang bisa untuk jualan bakso, soto atau mie ayam. Kita bagikan secara gratis dan mudah-mudahan bisa lebih dari 30 (gerobak)," kata Arfian di Rusun Rawa Bebek.

Khusus warga yang jual di pelataran, pihak rusun menetapkan adanya retribusi kebersihan, kisarannya Rp 4.000 per hari atau Rp 50.000 per bulan. Untuk kios permanen, warga menyewa pada kisaran Rp 25.000 per hari atau Rp 300.000 per bulan. Biasanya yang kios permanen untuk pedagang besar.

Warga yang menerima grobak gratis diharapkan bisa menjadi pedagang keliling.

Afrian menyatakan, setelah dua tiga bulan, pihaknya akan evaluasi. Akan dilihat apakah warga sukses menjalankan usahanya atau tidak. Jika tidak, pihaknya akan menawarkan warga eks Pasar Ikan untuk berdagang di pasar yang ada di sekitar Cakung, misalnya Pasar Perumnas atau Pasar Cakung dan lainnya.

Soal modal, Afrian mengatakan, sejauh belum ada pemberian modal. "Kita harus bina dulu, nanti soal suntikan modal, kita arahkan kalau dari aspek usaha bisa berjalan, baru kita lakukan itu (kasih modal)," ujarnya.

Feri Isnaldi (40), warga Pasar Ikan yang sedang mendaftar mengatakan, ia berniat membuka warung nasi. Pria yang di Pasar Ikan menjadi pedagang tas itu ingin waktu pagi hingga sore tempat usahanya digunakan istrinya untuk menjual makanan.

"Saya pengen buka nasi padang atau makanan, sorenya baru saya jualan tas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com