Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Klarifikasi Pernyataan Sunny soal "Cek Kosong"

Kompas.com - 12/04/2016, 16:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklarifikasi pernyataan stafnya, Sunny Tanuwidjaja, yang menyebutnya sempat melontarkan kata "cek kosong" jika DPRD DKI tak mengesahkan dua rancangan peraturan daerah (raperda) terkait proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta.

Menurut Ahok, cek kosong yang dimaksudnya adalah landasan hukum dalam bentuk peraturan gubernur (pergub) sebagai pengganti perda.

Ahok mengatakan, pergubnya sendiri berisi tentang kewajiban tambahan 15 persen bagi pengembang reklamasi.

"Kalau kalian kasih ke saya gubernur yang menentukan 15 persen, ini namanya cek kosong," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (12/4/2016).

Sebelum mencuatnya kasus suap reklamasi terhadap Ketua Komisi D DPRD Mohamad Sanusi, Ahok menyebut Sunny pernah menyampaikan usulan Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik yang meminta agar kewajiban tambahan bagi pengembang reklamasi hanya 5 persen.

Namun, Ahok mengaku marah dan sempat melontarkan ancaman ingin menerbitkan pergub. Namun, ia menduga, ancaman itulah yang dijadikan senjata bagi DPRD untuk meraup keuntungan dari pengembang.

"Bisa saja ini dijual lawan politik saya kepada pengembang, 'lu kalau kasih kita uang untuk ngalahin si Ahok, ini bisa kita ubah nih pergub'. Makanya, saya enggak mau, bahaya saya bilang kayak gini," ujar Ahok.

"Saya enggak pernah ngomong, mereka yang usul, bagaimana kalau ini dipergubkan? Saya bilang kalau pergub artinya cek kosong," kata dia lagi.

Sebelumnya, Sunny sempat menceritakan perihal pertemuan yang pernah dilakukannya dengan Sanusi. Ia menyebut, saat itu, Sanusi menanyakan apakah Ahok sudah setuju dengan usulan penurunan kewajiban tambahan bagi pengembang menjadi hanya 5 persen.

"Pada saat itu, pada poin itu, Pak Gubernur posisinya bukan pada setuju atau enggak, tetapi terserah lu (DPRD) mau hapus, lu mau bikin deadlock, terserah."

"Kalau mau lu hapus, terus lolos, enggak apa-apa, gue dapat cek kosong, nanti di pergub bisa gue masukin," ujar Sunny pada Senin kemarin.

Kompas TV Apa Peran Sunny dalam Kasus Reklamasi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com