Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Disebutkan Sunny Tanuwidjaja dalam BAP, tapi Tidak Disebutkan Kesalahannya"

Kompas.com - 12/04/2016, 08:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mohamad Sanusi menyebut nama staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja, dalam berita acara pemeriksaan (BAP) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kuasa hukumnya, Krisna Murti, lantas mempertanyakan peran Sunny terkait pembahasan raperda Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara dan revisi Perda Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta.

"Waktu BAP disebutkan ada pembicaraan Bang Uci (Sanusi) dengan Sunny. Pembicaraan terkait raperda, kaya Sunny, 'kenapa ya kok raperda belum beres-beres nih?' Bang Uci jawab, 'tanyakan saja teman-teman (anggota DPRD DKI lainnya), jangan tanyakan ke saya'," kata Krisna dalam acara Aiman yang ditayangkan oleh Kompas TV, Senin (11/4/2016) malam.

Ia pun mempertanyakan peran Sunny yang bertanya perihal pembahasan raperda tersebut kepada Sanusi. Sebab, di satu sisi, Sunny bukanlah legislatif, eksekutif, maupun bagian badan hukum.

Hanya saja, Krisna mengaku tidak mengetahui kapan pertemuan antara Sanusi dengan Sunny terjadi.

"Kalau pembahasan raperda dilakukan di telepon, tidak ketemu, percakapan di telepon," kata Krisna.

Menurut Sanusi, lanjut Krisna, Sunny kerap mengatur hubungan Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta.

"Ngaturlah bagaimana bisa nyambung antara pemda dengan legislatif. Saya juga belum paham kenapa Sunny hadir dalam pembahasan ini, belum dirincikan oleh klien kami."

"Disebutkan Sunny Tanuwidjaja dalam BAP, tapi tidak disebutkan kesalahannya," kata Krisna.

Di sisi lain, Sunny mengaku mengontak Sanusi pada Februari 2016 lalu. Kontak tersebut berhubungan dengan dua raperda terkait reklamasi.

"Kalau kontak, betul seperti yang Pak Sanusi sebut. Memang saya kontak dia, kenapa?" ujar Sunny di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (11/4/2016).

Sunny mengatakan, kontak dengan Sanusi tersebut dilakukannya ketika Bappeda telah menyerahkan draf raperda tentang Tata Ruang kepada DPRD DKI. Namun, DPRD DKI belum juga menyelesaikan pembahasan raperda tersebut.

KPK kini telah mengajukan pencegahan ke luar negeri Sunny kepada Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Kompas TV Sunny Akui Penghubung Pengusaha & Pemprov
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com