Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Laut Teluk Jakarta, Air Coklat dan Sampah Plastik Berserakan

Kompas.com - 21/04/2016, 11:24 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bau amis menyengat hidung saat masuk ke dalam perkampungan nelayan di Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. Perahu nelayan terlihat berjejer, tak beraktivitas.

Kompas.com yang hendak melihat aktivitas reklamasi Pulau G menyewa salah satu perahu nelayan itu. Tarifnya Rp 300.000. Adalah Karul (31), salah seorang pemilik perahu nelayan, yang bersedia mengantar ke Pulau G.

Karul menyalakan mesin perahunya. Awalnya berjalan lancar. Namun, di tengah jalan, mesin perahu tersendat dan mati. Rupanya, baling-baling perahunya tersangkut sampah plastik.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Sampah di Teluk Jakarta, Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara
Tak lama, ia mengambil tuas dan kembali menyalakan mesin perahu.

"Trak...," mesin menyala.

Perahu kembali berjalan.

"Beginilah, Mas, banyak sampahnya. Jadi pada nyangkut," kata Karul di balik kemudi perahunya.

Perahu pun meluncur ke Teluk Jakarta.

Sepanjang perjalanan, sudah tiga kali mesin mati. Penyebabnya sama, baling-baling perahu tersangkut sampah. Di muara Kali Adem, memang banyak sampah plastik berserakan dan hanyut menuju muara.

Sampah plastik itu mulai dari ukuran kecil, seperti bekas bungkus makanan, hingga plastik berukuran besar berisi sampah.

Tepat di depan muara sungai, sampah lainnya juga terlihat. Kali ini sampah kayu dan ranting-ranting pohon itu tampak tersangkut.

Di atasnya biasanya ada burung bangau hinggap, kemudian kembali terbang. Keberadaan sampah itu juga menghambat sampah plastik lainnya. Namun, tak jarang sampah-sampah plastik itu hanyut hingga Teluk Jakarta.

Kalur bercerita bahwa sampah itu datang dari tengah Kota Jakarta. Sampah itu hanyut dan mengotori laut.

"Jadinya seperti nelayan dianggap buang sampah sembarangan, padahal itu dari kota," kata Karul.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com