Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Ahok Menang, Saefullah Pikir Jabatannya Hanya Bertahan Tiga Bulan

Kompas.com - 02/05/2016, 11:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengaku tidak mengenal pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012.

Meski membantah telah membela petahana Fauzi Bowo atau Foke pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Saefullah mengaku sempat khawatir jabatannya dicopot setelah pemimpin baru terpilih. 

"Saya juga waktu Pak Foke kalah, saya juga sudah siap-siap, paling tiga bulan (Jokowi-Ahok menjabat), saya diganti. Saya udah siap-siap diganti," kata Saefullah, di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).

(Baca: Ahok Kasih Uang Rp 100 Juta Tiap Bulan untuk Sekda, Boleh Dipakai untuk Kampanye)

Saat Jokowi-Ahok menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Saefullah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat.

Saat itu, Saefullah sudah berancang-ancang dicopot jabatannya, dari wali kota menjadi staf.

"Tetapi kan ternyata Pak Jokowi dan Pak Ahok berpikir beda. Saya dipertahankan menjadi Wali Kota Jakarta Pusat untuk menertibkan Tanah Abang, Latuharhari, saya kemudian disuruh ikut seleksi Sekda dan saya menjadi Sekda," kata Saefullah.

Ia juga menyebutkan bahwa pergantian pejabat saat pemimpin berganti tidak hanya terjadi di Pemprov DKI Jakarta, tetapi juga di seluruh Indonesia, bahkan di dunia.

(Baca: Sekda Tidak Kecewa Ahok Pilih Heru Budi Jadi Cawagubnya, Bukan Dirinya)

Menurut dia, seorang pemimpin harus memilih perangkat terbaik untuk menjalankan visi dan misi yang telah dituangkan dalam Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2014-2017.

"Ini kan kebijakan penguasa. Saya sih enggak ada yang ditutup-tutupi," kata Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com