Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Anak-anak Luar Batang Datangi Balai Kota dan Tantang Ahok

Kompas.com - 03/05/2016, 11:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Luar Batang yang melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota DKI hari ini didominasi oleh para remaja tanggung. Mereka fasih berbicara mengenai kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan menertibkan warga Luar Batang.

"Coba Ahok tinggal di kapal, tahan enggak. Coba sono tinggal di rusun, lo pasti kesel. Beraninya di TV doang lo. Orang udah susah dibikin makin susah," ujar salah seorang anak, Usman, di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (3/5/2016).

Ada pula Sadam yang fasih mengkritik Ahok layaknya orang dewasa. Dia mengatakan, kediamannya di Luar Batang kini sudah diberikan SP1. Dia juga bingung dengan langkah Ahok yang ingin mempertahankan Masjid Luar Batang namun menggusur warganya.

"Lah masjid kagak ada orangnya, siapa yang mau shalat di sana," ujar Sadam.

Pedemo dari Luar Batang itu sempat bersikap sedikit anarkistis. Anak-anak remaja itu menggoyang-goyangkan pagar Balai Kota yang menghalangi mereka.

Selain itu, mereka sempat melemparkan botol air mineral ke dalam Balai Kota. Mereka juga menaiki pagar Balai Kota dan mengibarkan bendera dari sana.

Polisi yang berjaga hanya mengawasi mereka dan menandai wajah-wajah mereka. Untungnya, aksi anak-anak itu tidak semakin ricuh.

Kompas TV Warga Luar Batang: Rusunawa Belum Layak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com