Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Pembangunan Trotoar di Jaksel Terindikasi Korupsi Rp 3,5 Miliar

Kompas.com - 03/05/2016, 14:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan trotoar di beberapa wilayah di Jakarta Selatan oleh Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan, antara lain Cilandak, Lebak Bulus, Fatmawati dan Mampang, terindikasi korupsi oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Ada dugaan penyelewengan anggaran pembangunan yang dilakukan PT IM yang merugikan negara sebesar Rp 3,5 miliar.

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Sarjono Turin, menjelaskan, PT IM selaku pemenang tender proyek diketahui mengalihkan kontrak kepada pihak lain. Padahal, 80 persen dari total anggaran proyek sebesar Rp 13 miliar telah dicairkan oleh PT IM.

"Status dari kasus ini telah kami naikkan ke tahap penyidikan sejak Jumat (29/4) lalu. Diduga negara merugi Rp 3,5 miliar bahkan bisa lebih," ujar Sarjono Turin di Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Dia mengatakan, proyek pembangunan trotoar ini tidak sesuai dengan spesifikasi standar yang ditetapkan dan tidak selesai tepat waktu. Proyek dimulai pada Oktober 2015 lalu dan harus selesai dalam kurun 45 hari.

"Seharusnya Desember 2015 sudah selesai, tapi ternyata molor tidak sesuai jadwal," kata Sarjono.

Saat ini, Kejari telah memeriksa 13 orang saksi dan telah menahan barang bukti berupa dokumen pelelangan dan surat kontrak. Saat ini, Kejari Jakarta Selatan belum dapat menentukan para tersangkanya, karena baru diterbitkan surat perintah penyidikan (Sprindik).

"Sprindiknya baru diterbitkan. Itu pun masih umum, tunggu saja," kata dia.

Masih diklat

Dihubungi secara terpisah, Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan, Agustio Ruhut Seto enggan menanggapi perihal adanya indikasi dugaan korupsi dalam pembangunan trotoar di beberapa wilayah Jakarta Selatan. Dia mengaku saat ini sedang sibluk mengikuti Diklat Pimpinan.

"Saya masih Diklat," kata Agustio dalam pesan singkatnya lewat WhatsApp.

Warta Kota mencoba menanyai soal dugaan korupsi yang merugikan negara hingga miliaran rupiah tersebut, namun tak direspons. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com