JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PDI-P Bidang Organisasi dan Keanggotaan Djarot Syaiful Hidayat menegaskan, tidak ada pembicaraan soal Pilkada DKI 2017 antara petinggi PDI-P dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya.
Djarot menjamin hal itu karena ia ikut dalam kunjungan Megawati ke Surabaya.
"Enggak ada bahas pilkada. Orang aku sendiri ikut kok, gimana sih? Enggak ada ngomong soal itu kok," ujar Djarot di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (3/5/2016).
(Baca juga: Jika PDI-P Usung Risma, Apa Kata Ahok?)
Djarot mengatakan, kedatangan Mega dan para petinggi PDI-P ke Surabaya untuk memenuhi undangan PB Nahdlatul Ulama.
Undangan PBNU sendiri dalam rangka mendukung ditetapkannya 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.
Pertemuan Megawati dengan Risma ini dilakukan di tengah penjaringan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang digelar PDI-P.
Nama Risma sempat disebut-sebut sebagai figur alternatif untuk dimajukan PDI-P.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta resmi menutup pendaftaran dan pengembalian formulir untuk bakal calon gubernur DKI melalui partai tersebut, Senin (25/4/2016) pukul 16.00 WIB.
(Baca juga: Bertemu Risma di Surabaya, Megawati Bicarakan Pilkada DKI?)
Setelah pendaftaran ditutup, sebanyak 32 nama telah masuk dalam tahap penjaringan ini.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya mengatakan, partainya lebih memprioritaskan calon gubernur DKI Jakarta untuk Pemilihan Gubernur 2017 dari internal PDI-P.
Meski saat ini DPD PDI-P DKI Jakarta telah menutup pendaftaran resmi bakal calon gubernur, dia mengaku DPP PDI-P masih membuka pintu, khususnya bagi calon internal.