Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Pedagang Tanah Abang Kian Ramai Duduki Trotoar dan Bahu Jalan

Kompas.com - 12/05/2016, 14:19 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Ramadhan yang jatuh pada Juni 2016 mendatang, trotoar di seberang Pasar Tanah Abang diramaikan oleh pedagang kaki lima (PKL). PKL ini bahkan sampai menduduki bahu jalan.

Selain itu, banyak kendaraan roda dua yang terparkir dipinggir Jalan Jati Baru itu. Akibatnya, arus lalu lintas di jalan tersebut padat merayap.

Para pembeli memadati setengah ruas jalan tersebut. Trotoar tak bisa dilintasi karena dipakai para pedagang dan motor yang terparkir.

Para pedagang yang berjualan dipinggir jalan tersebut mayoritas adalah penjual pakaian. Selain itu, ada juga penjual buah-buahan, aksesoris ponsel dan sepatu.

Salah satu pedagang pakaian bernama Acho (31) mengaku para pembeli mulai berbondong-bondong datang ke lokasi tersebut sejak pagi hari. Hal ini, menurut Aco, karena akan memasuki bulan Ramadhan.

"Biasanya di sini emang rame, tapi sekarang lebih rame karena mau bulan puasa," ujar Acho ketika berbincang dengan Kompas.com, Kamis (12/5/2016).

Acho menuturkan, dulunya ia menjual pakaian di Blok F Pasar Tanah Abang. Ia memutuskan berjualan di pinggir jalan karena pembeli di Blok F sepi.

"Jualan di sini udah tiga bulan, sebelumnya di Blok F. Pas di sana (Blok F) kurang laris dagangan saya Mas," ucapnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Johan (24), penjual baju wanita ini mengaku lebih senang berjualan di pinggir jalan. Menurut dia, pembeli terkadang malas untuk masuk ke dalam pasar.

"Pembeli suka males ke dalem, kan di sana sumpek. Kalau di pinggir jalan sini kan enak, gampang lihat-lihatnya," kata Johan.

Johan mengatakan, sebenarnya dia ingin memiliki kios agar tidak lagi berjualan di pinggir jalan. Namun, kata dia, mencari kios ataupun lapak di pasar tersebut bukan perkara mudah.

"Pengen mah pengen Mas punya kios, tapi di sini susah cari kios atau lapakan yang kosong," ujarnya.

Johan pun tidak menginginkan selamanya berjualan di pinggir jalan. Selain karena panas dan hujan, ia selalu was-was karena ditertibkan oleh Satpol PP.

"Kita jualan di sini kan enggak tenang juga, harus waspada takut diangkut Satpol PP," ucapnya.

Kompas TV Kios Blok F Tanah Abang Ditertibkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com