Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Akui Sempat Salah Tertibkan Situs Bersejarah di Pasar Ikan

Kompas.com - 12/05/2016, 17:30 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Tata Air Pemprov DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengaku sempat salah menertibkan situs bersejarah di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Kesalahan itu terjadi karena petugas di lapangan tidak didampingi saat melakukan eksekusi.

"Jadi itu (situs sejarah) sudah diperlihatkan gambar tadi, baik tembok dan bangunan batu yang sudah ada. Memang ada beberapa yang sudah kehantam sama alat berat karena gak ada pendampingan," kata Teguh usai rapat terkait revitalisasi Pasar Ikan dan Kota Tua di Balai Kota, Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Kerusakan yang dialami akibat kesalahan itu ia sebut sekitar 10 persen. Namun Teguh menegaskan kerusakan itu bisa diperbaiki kembali.

Teguh mengungkapkan kesalahan itu disebabkan karena saat penertiban dan pengerukan tidak didampingi oleh ahli cagar budaya. Menurut Teguh, anak buahnya tidak mengetahui persis lokasi situs sejarah.

Ia hanya tahu bahwa situs sejarah di Pasar Ikan ada di tempat pelelangan ikan, tempat UMKM Pasar Ikan dan zona tiga yang digaris polisi sejak penertiban.

"Ternyata area depan Museum Bahari itu nilai historis tadi. Kita bilang. Siapa yang ngerti," kata Teguh.

Seperti dikutip dari Harian Kompas, Asep Kambali dari Komunitas Historia sebelumnya mengatakan, telah terjadi sejumlah kerusakan beberapa bangunan bersejarah dalam penertiban wilayah Pasar Ikan.

Selain rusaknya beberapa bagian Pasar Heksagon yang dibangun awal 1900-an, sebagian bastion Museum Bahari juga rusak.

"Waktu saya kunjungi tidak ada sama sekali pengawasan dari ahli sejarah. Padahal, kawasan ini memiliki nilai kesejarahan tinggi. Jangan-jangan nanti rusak kalau tak ada yang paham," kata Asep.

Kompas TV Museum Bahari Ramai Dikunjungi Wisatawan


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com