TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Puing jembatan penyeberangan yang ambruk di Km 7 Tol BSD berhasil dipindahkan pada Senin (16/5/2016) malam. Berbeda dari bagian timur jembatan yang cepat dipindahkan dalam hitungan menit, puing di bagian barat atau jalur Serpong menuju Jakarta mengalami sejumlah kendala.
Direktur Utama PT BSD Purwoto mengatakan, jembatan yang berada di sebelah barat terbuat dari beton padat, lebih berat dan rumit penanganannya dibanding dengan sebelah timur yang terdiri dari besi baja.
"Kami telah mendatangkan dua crane untuk mengangkut puing ini, diperkirakan malam ini evakuasi selesai semua," kata Purwoto di lokasi, Senin.
Sejak pagi, dua crane yang masing-masing berkapasitas 45 ton dan 50 ton telah mengangkut puing jembatan di bagian timur dan meminggirkannya ke dinding tol. Namun, ketika dua crane ini berusaha mengangkut puing di sebelah timur, usaha itu selalu gagal karena tidak kuat menahan beban.
Sekitar pukul 15.00 WIB, PT BSD dan PT JLJ mendatangkan dua crane berkapasitas masing-masing 160 ton. Crane yang didatangkan dari Tanjung Priok ini baru berhasil memindahkan puing pada pukul 20.20 WIB. Puing ini selanjutnya dibawa ke Km 12.
Di tempat tersebut, terdapat "tol buntu" atau lahan kosong yang dapat digunakan. Setelah puing berhasil dipindahkan, belasan pekerja menabur serbuk kayu di ruas jalan untuk menyerap oli dari sejumlah crane dan kendaraan yang beroperasi.
"Setelah pembersihan aman dari oli dan reruntuhan jembatan, maka akan kembali kita lalui dan kita buka jalurnya sekitar pukul 22.00 WIB. Pokoknya malam ini kita buka," kata Purwoto.
Jalur tol dari Km 10 sampai dengan Km 7 arah Jakarta ditutup karena puing jembatan menutupi jalan. Saat ini di ruas tersebut masih diberlakukan contra flow. Lalu lintas di sekitar lokasi ramai lancar dengan kecepatan kendaraan sekitar 50 km per jam. (Baca: Jembatan Penyeberangan di Tol BSD Ambruk Ditabrak Truk Trailer)