Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudinkes Jaktim Usut Meninggalnya Bayi Rasqa yang Demam Setelah Imunisasi

Kompas.com - 19/05/2016, 00:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur sedang menyelidiki data riwayat kesehatan seorang bayi bernama Rasqa Alkholifi Pamudhi (5 bulan).

Bayi tersebut meninggal setelah mengalami demam tinggi usai menjalani imunisasi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.

"Saya sedang minta riwayat penyakit korban ke puskesmas. Sekarang masih dicari," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Iwan Setiawan, Rabu (18/5/2016).

Agung Pamudji (27), ayah Rasqa mengatakan, ia membawa anaknya pada Rabu (11/5/2016) ke Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo untuk imunisasi DPT 3.

Usai diimunisasi hari pertama dan kedua, Rasqa mengalami demam tinggi hingga 38 derajat.

"Karena demam tinggi maka kami bawa ke klinik umum. Disarankan harus cek darah di tempat berobat awal di puskesmas," ucapnya.

Dokter di klinik umum tidak berani mengecek darah karena dari awal tidak mendiagnosa penyakitnya.

Kemudian Agung kembali membawa anaknya ke UGD Puskesmas Pasar Rebo pada hari Minggu (15/5/2016) pukul 20.00.

Sayangnya, dokter puskesmas tidak mau memeriksa darah korban. Padahal Agung sudah berulangkali meminta agar dilakukan cek darah anaknya.

"Dokter puskesmas hanya memberikan obat antibiotik dan menganjurkan meminum obat penurun demam jenis Sanmol di rumah," imbuh Agung.

Usai meminum obat, demam Rasqa mulai sedikit turun. Namun Rabu (18/5/2016) pagi sekitar pukul 06.00, Rasqa kembali demam tinggi dan mengalami sesak nafas.

Kemudian saat dibawa ke RS Harapan Bunda, nyawanya tidak tertolong.

Pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Pasar Rebo, namun saat diminta untuk autopsi jenazah ke RS Polri Kramat Jati, ibu Rasqa, Ajeng Sri Septiyani (29) menolaknya. Akhirnya, laporan pun dicabut dari polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com