Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Pademangan Timur Hanya Bersih Saat Jokowi Datang

Kompas.com - 23/05/2016, 15:02 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi sungai di Pademangan Timur, Jakarta Utara tak banyak berubah semenjak tahun 2012, ketika Joko Widodo masih menjadi Gubernur Joko Widodo.

Tumpukan sampah serta sungai yang berwarna hitam menimbulkan bau yang tidak sedap, yang akan tercium jika berjalan di pinggiran sungai. Tak jarang akibat sampah yang menumpuk, sungai tersebut meluap menyebabkan banjir di daerah Pademangan Timur.

Warga Pademangan Timur, Atih yang tinggal tepat di pinggir sungai tersebut mengatakan, jika musim hujan tiba, bisa dipastikan bantaran sungai akan meluap membanjiri seluruh rumah di kawasan Pademangan Timur.

Rumah Atih hanya berjarak 6 meter dari pinggir sungai. Tentu saja Atih sering merasakan air sungai meluap sampai kerumahnya. Banjir bisa mencapai selutut orang dewasa.

"Kalau banjir di sini mah udah biasa Mas, enggak heran. Pasti banjir kalau hujan sampai selutut," ujar Atih kepada Kompas.com, Senin (23/5/2016).

Atih mengatakan, dinas kebersihan memang setiap hari datang membersihkan lingkungan tersebut. Namun, kata dia, petugas kebersihan hanya mengambil sampah yang mengapung saja, bukan sampah yang ada di dasar sungai.

Sama halnya dengan Atih, Irma warga Pademangan Timur menilai tidak ada perubahan yang terjadi meski Jokowi pernah datang ke sungai tersebut.

"Sama aja Mas, memang sih waktu Jokowi datang, sampah-sampah semuanya bersih, tapi ya cuma sampah yang ngapung aja yang diambil, Mas," ujar Irma.

Irma menyebut tumpukan sampah yang membuat aliran air tersumbat berasal dari sisa pembuangan dari perumahan. Selain itu, menurut dia, sampah-sampah dari rumah makan seperti nasi sisa hingga jualan yang tidak habis dibuang ke sungai.

"Warteg itu banyak buang ke kali Mas, semuanya numpuk," ujar Irma.

Kondisi sungai di Pademangan Timur ini jauh berbeda dengan kondisi sungai yang berada di belakang LTC Glodok, Jakarta Barat. Jika di Pademangan Timur bau tak sedap sudah tercium dari pinggir sungai, di sungai LTC Glodok anak-anak bahkan bermain menghabiskan waktu di sungai tersebut.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Bocah bermain di aliran anak Sungai Ciliwung di Jalan Labu, Kelurahan Mangga Besar, Jakarta Barat, yang tampak lebih bersih dibanding sungai-sungai Ibu Kota pada umumnya, Selasa (17/5/2016). Sejak setahun lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengutus Petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI membersihkan sungai-sungai di Ibu Kota.

Kompas TV Warga Mulai Rasakan Manfaat Kebersihan Kali Ciliwung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com