Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI Tak Datang Mediasi, Warga Lauser Pilih "Walk Out"

Kompas.com - 24/05/2016, 15:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga Jalan Lauser RT 08/08 Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016), mencoba berdialog dengan jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan terkait penolakan pembongkaran rumah tinggal mereka.

Ada 15 perwakilan warga yang dipersilakan masuk untuk berdialog dengan Pemkot Jaksel. Namun, karena perwakilan Komisi A DPRD DKI Jakarta tidak hadir, perwakilan warga akhirnya membubarkan diri dalam rapat yang dipimpin oleh Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi.

Saat 15 perwakilan warga masuk ke dalam kantor Pemkot Jaksel, di luar ada sekitar 100-an orang dari warga Jalan Lauser dan berbagai aliansi seperti Aliansi Pemuda Tolak Penggusuran di Jakarta Selatan di dukung PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia) duduk menunggu.

Mereka membawa atribut bendera merah putih dan spanduk bertuliskan "Tolak Penggusuran di Jakarta Selatan", mereka menyuarakan aspirasinya agar pengusuran tidak dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Penjagaan dari aparat Kepolisian Sektor Metro Kebayoran Baru dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan pun terlihat ketat.

Undangan rapat itu merupakan kali ketiga yang dilakukan oleh Pemkot Jakarta Selatan untuk sosialisasi terhadap warga Jalan Lauser.

Namun, baru kali ini warga mau mendatangi Gedung Pemkot Jakarta Selatan karena undangan itu dari Komisi A DPRD DKI. Akan tetapi, perwakilan Komisi A tidak hadir.

Sehingga, rapat yang digelar di ruang rapat Walikota lantai 2 Gedung Pemkot Jakarta Selatan tidak menemui titik kesepakatan.

Selama kurang lebih 10 menit, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi memberikan sosialisasi bahwa tanah itu milik PDAM. Namun, tidak didengarkan oleh warga. Mereka memilih untuk meninggalkan ruang rapat.

"Kalau tidak ada perwakilan anggota Komisi A DPRD DKI kami tidak ingin menghadiri rapat ini," ujar Edy Lusianto salah seorang warga RW 08, Selasa (24/5/2016).

Sebelumnya, warga sempat mengadukan rencana penggusuran itu ke Komisi A. Langkah itu langsung ditanggapi Pemkot Jakarta Selatan. Namun, warga malah memilih untuk meninggalkan Gedung Pemkot Jakarta Selatan.

"Enggak apa-apa, itu hak Bapak. Kita ingin Bapak mengerti saja,” ujar Tri Kurniadi.

Pihak Pemkot Jakarta Selatan sudah menghubungi perwakilan Anggota Komisi A. Akan tetapi, mereka tidak ada respons.

Padahal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memindahkan warga tersebut ke Rumah Susun Rawa Bebek, Jakarta Timur. Namun, informasi itu batal disampaikan karena warga terlanjur keluar dari ruang rapat. (Bintang Pradewo)

Kompas TV Warga Lauser Tolak Digusur!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com