JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio berpendapat, banyaknya jumlah kursi yang dimiliki partai politik di DPRD, tak serta merta menentukan "harga" partai tersebut dalam penjajakan koalisi terkait Pilkada.
Menurut dia, semua partai politik memiliki posisi penting, berapa pun jumlah perolehan kursi partai itu di DPRD.
"Kalau di politik, kalau buat saya mau 2 kursi, mau 6 kursi, mau 18 kursi, itu sama-sama seksi. Artinya, bisa ditarik sana, ditarik sini," ujar Eko di Kantor DPD PDI-P DKI, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2016).
(Baca: PDI-P dan PAN DKI Bertemu untuk Bahas soal Koalisi)
Kendati demikian, Eko mengakui bahwa perolehan kursi di DPRD menjadi penentu bisa tidaknya suatu partai politik atau gabungan partai politik mengusung pasangan calon kepala daerah.
Dalam hal ini, lanjut dia, "partai tengah", pasti membutuhkan partai-partai lain dengan perolehan kursi yang sedikit untuk membangun koalisi.
"Kalau partai besar bisa mencalonkan sendiri, tapi di partai tengah pasti dia membutuhkan partai-partai dengan kursi kecil. Pasti dia membutuhkan. Inilah yang saya katakan seksi tadi," kata Eko.
Hari ini, DPW PAN DKI melakukan pertemuan dengan DPD PDI-P DKI untuk membicarakan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah partai politik untuk berkoalisi dalam Pilkada DKI Jakarta, termasuk PDI-P.
Zulkifli menuturkan, penjajakan perlu dilakukan karena PAN tidak bisa mengusung calon gubernur sendiri pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
(Baca juga: Eko Patrio: PAN dan PDI-P Tidak Sama Sekali Dukung "Incumbent")
Adapun PAN hanya memiliki 2 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sementara itu, untuk mengusung calon sendiri, sebuah partai atau gabungan partai memerlukan 22 kursi.
PDI-P tercatat memiliki 28 kursi di DPRD DKI sehingga partai berlambang banteng tersebut dapat mengusung pasangan calon kepala daerah tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
Meski begitu, PDI-P tetap membuka diri untuk melakukan pertemuan dan komunikasi politik dengan sejumlah parpol lainnya, termasuk PAN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.