Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Terbaik di Qlue, Begini Cara Kerja Lurah Galur Respons Aduan

Kompas.com - 02/06/2016, 13:54 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Galur menempati posisi pertama sebagai kelurahan terbaik Qlue. Peringkat tersebut tak lepas dari kerja Lurah Galur, Supardiono.

Pria berusia 49 tahun itu memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan terbaik pada masyarakatnya. Cepat dan tanggap di setiap laporan Qlue dari warga atau pengurus RT/RW setempat.

Kompas.com berkesempatan diajak Supardiono untuk mengikuti cara kerjanya merespons laporan dari Qlue. Kali ini laporan dari Ketua RT 05/06. Laporan itu terkait jalan berlubang di permukiman padat penduduk di Galur, Johar Baru.

Laporan baru dibuat Kamis (2/6/2015) pagi ini. Lurah hasil lelang pada 2013 itu langsung mengajak meninjau ke lapangan pengerjaan pembenahan jalan berlubang.

"Nah ini baru dilaporkan pagi tadi. Kita langsung respons betulin jalan dengan dipelur," kata Supardiono di Galur, Jakarta, Kamis.

Pengerjaan dilakukan oleh dua petugas pekerja penangan prasarana umum (PPSU) Kelurahan Galur. Saat sampai di sana, jalan berlubang sudah dibenahi.

Setidaknya ada tiga jalan berlubang yang dibenahi dengan cara adukan semen, pasir dan air. Supardiono mengungkapkan, dia selalu mengecek laporan Qlue dari masyarakat dan RT/RW Galur.

Setelah ada laporan masuk, ia meminta penanggung jawab PPSU untuk mengecek kebenaran laporan dengan mendatangi lokasi. Setelah dipastikan kebenarannya, ia langsung mengerjakan keluhan masyarakat.

"Kalau bisa dikerjakan kelurahan, kita langsung respons. Enggak pakai kata nanti," kata Supardiono.

Namun, jika laporan tersebut membutuhkan bantuan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), ia akan meminta bantuan. Sebab, tak semua laporan Qlue bisa dikerjakan oleh kelurahan setempat.

Untuk memudahkan penindaklanjutan laporan, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat membuat group di WhatsApp khusus laporan Qlue. Laporan yang tak bisa ditanggapi itulah yang kemudian didisposisi ke SKPD terkait.

Setelah selesai pengerjaan, Supardiono akan langsung mengirim hasil foto pengerjaan ke pelapor. Cara kerja tersebut dinilai oleh Supardiono efektif dan membuat dirinya tanggap terhadap laporan masyarakat via Qlue.

Selain itu, Supardiono juga menjaga hubungan baik dengan RT/RW setempat. Para pengurus RT/RW di Kelurahan Galur diakui tidak protes terkait kewajiban laporan via Qlue. Kondisi saling membantu satu sama lain ini berkat komunikasi yang baik antara Supardiono dengan pengurus RT/RW.

"Saya berikan pemahaman kalau Qlue itu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Alhamdulillah, mereka ngerti," kata Supardiono.

Sebelumnya, aplikasi laporan warga atau yang lebih dikenal dengan nama Qlue selalu menampilkan ranking kinerja SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) maupun perangkat warga lainnya setiap tiga bulan sekali.

Per 1 Juni 2016 ini, pada kategori kelurahan, peringkat tiga teratas adalah Kelurahan Galur di Jakarta Pusat, Kelurahan Kampung Rawa di Jakarta Pusat, dan Kelurahan Pulo di Jakarta Selatan.

Peringkat terbaik pertama dengan perolehan poin 87, yakni Kelurahan Galur, diraih karena telah menyelesaikan 126 laporan warga, satu laporan yang masih diproses, dan satu laporan yang tidak dikerjakan.

Warga di Kelurahan Galur banyak melapor soal parkir liar, taman tidak terurus, mati lampu, jalan rusak, hingga pot tanaman di fasos/fasum yang rusak.

Kompas TV Ayo Lapor Perokok "Bandel" lewat Qlue!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com