Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Copot Spanduk "Ahok-Djarot"

Kompas.com - 07/06/2016, 11:12 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Jakarta Pusat langsung mencopot spanduk kampanye "Ahok-Djarot", Selasa (7/6/2016) pagi. Pencopotan dilakukan setelah diperintahkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan dalam rangka penegakan peraturan daerah.

"Ini dalam rangka penegakan perda terkait ketertiban umum," kata Kasatpol PP Jakarta Pusat, Iyan Sophian saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Satpol PP tidak hanya mencopot spanduk "Ahok-Djarot". Spanduk dari bakal calon gubernur lainnya seperti Yusril Ihza Mahendra, Idrus juga ikut ditertibkan.

Iyan mengungkapkan saat ini belum masuk dalam masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. Sehingga tidak diperbolehkan untuk memasang spanduk atau kampanye. Jumlah spanduk yang dicopot hari ini mencapai puluhan.

"Tadi sekitar Menteng, Tanah Abang," kata Iyan. (Baca: Spanduk "Ahok-Djarot Sudah Teruji dan Terbukti" Terpasang di Sejumlah Kawasan Ibu Kota)

Ke depan, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terkait ketertiban umum di Jakarta Pusat. Jika ditemukan spanduk melanggar dan bukan pada tempatnya, pihaknya akan langsung menurunkan spanduk tersebut.

Ahok sebelumnya memerintahkan agar spanduk bergambar dirinya dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, dicopot. Ia menilai keberadaan spanduk-spanduk itu mengganggu ketertiban.

"Prinsipnya di Jakarta kan tidak ada spanduk. Jadi saya sudah perintahkan Satpol PP segala jenis spanduk yang mengganggu dilepas," ujar Ahok di Balai Kota, Selasa.

Kompas TV Beredar Spanduk Duet Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com