Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi dari Pertamina untuk SPBU yang Curangi Konsumen

Kompas.com - 09/06/2016, 15:04 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Setelah pengungkapan SPBU yang mencurangi takaran di Rempoa, Tangerang Selatan, aktivitas pengisian bahan bakar di SPBU itu dihentikan. Area Manager Communication Relation Pertamina Wilayah Jawa Bagian Barat, Yudy Nugraha, mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu hasil penyidikan dari Polda Metro Jaya sembari menyiapkan sanksi bagi pemilik SPBU tersebut.

"Untuk sanksi sendiri, Pertamina sangat ketat, jadi ada beberapa level. Ada penghentian sementara, ada yang sampai enam bulan, dan sanksi paling berat ada yang sampai pemutusan hubungan usaha," kata Yudy di Veteran Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2016).

Yudy menuturkan, kecurangan yang terjadi di SPBU Rempoa termasuk dalam ranah pidana. Ia mendukung agar hubungan usaha dengan pemilik SPBU itu diputuskan. Dengan demikian, Pertamina akan mengambil alih pengelolaan SPBU itu.

Selain itu, Yudy menegaskan bahwa kesesuaian takaran menjadi hal penting yang dapat memengaruhi keuntungan SPBU. Pertamina memberikan penilaian basic, good, dan excellent untuk tiap SPBU.

Sistem grading ini berlaku untuk semua SPBU Pertamina yang dikelola pusat ataupun swasta. Grade didapat dari auditor independen yang melakukan penilaian berkala.

Salah satu komponen penilaian terbesar adalah yang terkait dengan kesesuaian takaran. Penilaian ini akan memengaruhi margin atau keuntungan yang didapat.

"Margin SPBU untuk BBM jenis Premium itu selisih margin good-basic Rp 50 per liter. Kalau SPBU itu memiliki penjualan sehari 30 kiloliter (30.000 liter), itu potensi pengurangan margin sudah sangat besar. Rp 50 dikali 30.000 itu sudah Rp 1.500.000 per hari. Bayangkan, berapa sebulan kalau SPBU itu turun grade," kata Yudy.

Kompas TV Soal SPBU "Curang", Pelaku Pakai "Remote"?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com