Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posko FPI di Luar Batang Ditutup

Kompas.com - 10/06/2016, 14:42 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Posko kemanusian yang didirikan Front Pembela Islam (FPI) di kawasan Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, kini telah ditutup.

Posko yang didirikan untuk membantu menjaga kawasan Luar Batang dari penertiban tersebut tak lagi terbuka sejak sepekan lalu.

Dari pantauan Kompas.com, posko FPI yang masih berada satu kawasan dengan Masjid Luar Batang ini tampak terkunci rapat. Spanduk-spanduk bertuliskan "Posko Kemanusiaan FPI" juga sudah diturunkan.

Selain untuk menjaga Luar Batang dari rencana penggusuran Pemprov DKI, posko ini juga dibangun untuk menyalurkan bantuan kepada warga Pasar Ikan.

(Baca juga: FPI Dirikan Posko Kemanusiaan bagi Korban Penggusuran Pasar Ikan)

Sementara itu, di kawasan Masjid Luar Batang, tak lagi terlihat spanduk-spanduk penolakan penertiban.

Kondisi ini berbeda dengan kondisi sebelum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan akan menghentikan rencana penertiban Luar Batang.

Sebelum itu, hampir di setiap sisi pekarangan masjid sampai ke perumahan warga, terpasang spanduk penolakan penggusuran.

Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin, mengatakan bahwa posko FPI selama Ramadhan memang telah ditutup.

"Sementara kami istirahatkan selama bulan Ramadhan, nanti setelah Lebaran kami lihat perkembangannya apakah perlu untuk dibuka lagi atau tidak. Tapi memang secara resmi berakhir di awal Ramadhan, namun secara personal masih ada piket," ujar Mansur di Masjid Luar Batang, Jumat (10/6/2016).

(Baca juga: Ahok: Rencana Penertiban Lahan Sekitar Masjid Luar Batang Sudah Selesai)

Sejak pertengahan April 2016, Front Pembela Islam (FPI) menjaga perkampungan Luar Batang agar kawasan tersebut tidak digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Penjagaan ini dilakukan bersama warga dan pengurus masjid keramat Luar Batang.

Kompas TV Warga Luar Batang: Rusunawa Belum Layak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com